Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambon Berawan, Warga Kecewa Tak Bisa Lihat Gerhana Bulan Total

Kompas.com - 01/02/2018, 08:08 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Warga yang memadati kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Ambon, tempat berlangsungnya pengamatan gerhana bulan total yang diadakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon, mengaku kecewa.

Banyak warga kecewa lantaran mereka tidak bisa menyaksikan fenomena alam tersebut meski di lokasi itu telah dipasang sejumlah infocus yang terhubung langsung dengan teropong canggih merek Vixen milik BMKG.

“Kecewa saja, sudah datang jauh-jauh ke sini, padahal tidak sesuai harapan, tidak bisa melihat gerhana bulan total,” kata Stevy Melay, seorang warga, Rabu (31/1/2018).

Stevy yang datang bersama keluarganya itu sempat mencoba teropong milik BMKG untuk mengamati gerhana bulan total. Namun sayangnya, dia tidak mampu melihat fenomena tersebut karena tertutup awan tebal.

Tidak hanya Stevy, sejumlah warga lainnya juga secara bergantian mencoba mengamati gerhana bulan total melalui teropong yang ada di lokasi itu, tetapi mereka tidak melihat gerhana bulan total.

”Ya kecewa juga karena rasa penasaran saya tidak terjawab. Padahal, saya sudah dari tadi di sini untuk menyaksikan gerhana bulan,” kata Serly, seorang warga Karang Panjang.

Baca juga: Cuaca Berawan dan Hujan, Warga Kupang Kesulitan Lihat Gerhana Bulan

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Andi Azhar Rusdin, mengaku, berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, fenomena tersebut bisa terlihat di Kota Ambon dengan baik karena kondisi cuaca yang cerah berawan.

“Itu prediksi cuaca kemarin, tapi hari ini prediksi cuacanya berubah lagi karena ternyata Ambon berawan,” ujar Serly di lokasi tersebut.

Sementara Rusdin, warga lainnya, mengaku sekitar pukul 22.10 WIT gerhana bulan total sempat terlihat melalui teropong yang dipasang, tetapi tak berselang lama fenomena itu kembali tertutup awan.

“Tadi sekitar pukul 22.10 WIT gerhana bulan total terlihat melalui teropong, tapi kembali terhalang awan tebal,” ucapnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi itu, ratusan warga yang datang akhirnya memilih pulang kembali karena merasa kecewa tidak bisa melihat gerhana bulan total.

Selain di kawasan Karang Panjang, ribuan warga lainnya juga terlihat berkumpul di sejumlah kawasan di Ambon untuk menyaksikan gerhana bulan total dengan mata telanjang meski fenomena itu tidak dapat terlihat di Kota Ambon.

Kompas TV BMKG mengimbau warga di pesisir tak khawatir, tetapi tetap waspada mengantisipasi dampak gerhana bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com