Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Santri Siswa SMP Mengajari Pelajar SD Cara Membuat Robot...

Kompas.com - 31/01/2018, 20:56 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Laist Assyoifudin (13), siswa kelas 1 SMP Pondok Pesantren Internasional Science and Technology terlihat serius menunjukkan robot rakitannya kepada Rafi, siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi, Rabu (31/1/2018).

Laist bersama keenam rekannya sengaja datang ke SD Muhammadiyah untuk mengenalkan cara pembuatan robot.

"Ini sensor berfungsi untuk membaca warna. Jadi untuk jalurnya harus pakai warna gelap yang menyerap cahaya dan kita pakai warna hitam," jelas Laist sambil membongkar bagian robot di hadapan siswa kelas 6.

Rafi, salah satu siswa kemudian mencoba robot buatan Laist dan kawan-kawannya yang dijalankan di jalur yang diletakkan di lantai kelas. Mereka terlihat serius memperhatikan robot yang diberi nama Pirates Racing.

"Nanti mau belajar buat robot sendiri. Robot Soccer," kata Rafi sambil tersenyum.

Baca juga : Dua Pelajar di Solo Ciptakan Robot Tempat Sampah

Sementara itu, Laist kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018), mengatakan dia dan rekan-rekannya sudah sekitar empat bulan belajar membuat robot di pondok pesantren Internasional Science and Technology dibantu oleh guru pembimbing mereka. Untuk merangkai satu robot, Laist mengaku hanya membutuhkan waktu empat hari dan menghabiskan uang sekitar 1,5 juta.

"Walaupun kami juga masih belajar, tapi kami juga ingin berbagi sedikit ilmu yang kami punya. Sekalian belajar berbicara di depan orang banyak," kata Laist.

Ustadz Ajuslan Kerubun, direktur Pondok Pesantren Internasional Science and Technology kepada Kompas.com mengatakan, selain belajar ilmu agama, para santri juga belajar di bidang teknologi mulai dari informatika, robotika dan mehatronika, serta elektronika dan elektrikal.

"Kami ingin mengubah paradigma masyarakat yang berpikir di pondok pesantren hanya pendidikan agama saja. Padahal tekhnologi juga perlu diajarkan kepada para siswa agar saat keluar ponpes tidak buta dengan dunia tekhnologi. Jika para santri tidak menggunakan itu maka akan ketinggalan zaman," jelasnya.

Baca juga : Madrasah Aliyah Pemenang Kontes Robot di Amerika Awalnya adalah Homeschooling

Selain itu, Ustaz Ajuslan juga mengatakan, sengaja para siswa yang langsung mengajar agar melatih kepemimpinan para santri dan kemampuan berbicara di depan publik.

"Jika yang mengajarkan membuat robot guru pembimbing kan sudah biasa, jadi sekarang para siswa yang mengajar agar mereka juga percaya diri," pungkasnya.

Kompas TV Sekelompok mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jawa Timur merakit contoh robot lengan untuk para disabilitas khususnya tunadaksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com