Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak Kembali Landa Sukabumi, 18 Rumah Rusak

Kompas.com - 31/01/2018, 19:35 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com — Bencana pergerakan tanah kembali melanda Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat.

Tanah bergerak mulai terjadi sejak Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.00 WIB dan masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (31/1/2018).

Hari ini, pergerakan tanah ini terjadi di Kampung Pasirjambu dan Pasirggerong. Puluhan rumah terdampak, antara lain 18 rumah rusak berat dan 38 dalam kondisi terancam.

Jalan desa dan gang yang menghubungkan antarkampung pun beberapa amblas di beberapa lokasi. Kendaraan bermotor seperti mobil harus hati-hati.

Hingga Rabu (31/1/2018), pergerakan tanah masih terjadi. Apalagi, hujan terus mengguyur setiap hari di perkampungan yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari Kantor Desa Bantarkalong.

"Sudah dua kali kampung kami terkena bencana pergerakan tanah. Pada Februari  2017 dan sekarang yang besar," kata Ketua RT Saepul Alam saat ditemui di Kampung Pasirjambu, Rabu siang.

(Baca juga: Kisah Pengungsi Gempa Lebak yang Dibayangi Ancaman Tanah Bergerak)

Akibatnya, lanjut dia, sebanyak 17 KK yang berjumlah 77 jiwa yang rumahnya  mengalami rusak berat harus mengungsi. Mereka, antara lain, mengungsi ke madrasah dan rumah kerabatnya.

"Warga kami yang mengungsi biasanya petang jelang malam ke madrasah. Jaraknya kurang dari 1 kilometer. Kalau pagi kembali ke rumah, beraktivitas ke ladang," ujarnya.

Dia menuturkan, pada tahun 2017, bencana pergerakan tanah terbesar menimpa Kampung Citiis dan Bojonghaur. Untuk di Kampung Pasirjambu saat itu, pergerakan tanah tidak terlalu parah seperti tahun 2018 ini.

"Tahun ini terbesar. Seluruh bangunan yang ada di kampung kami ini terdampak," tutur dia.

(Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak, Bupati Semarang Imbau Warga Pindahkan Barang Berharganya)

Sejumlah warga mengaku panik saat terjadi bencana pergerakan tanah pada Sabtu pagi. Mayoritas warga  baru selesai menunaikan shalat subuh. Selain itu, ibu-ibu sedang beraktivitas di dapur untuk memasak.

"Saya lagi masak di dapur. Tiba-tiba mendengar suara keras disertai getaran, lalu tembok kamar mandi roboh. Enggak lama mendengar pohon jati di belakang rumah tumbang," tutur Ayat (35).

Saepul Alam yang juga rumahnya mengalami kerusakan parah menambahkan, saat kejadian  dia akan membuka warungnya. Namun, saat itu pintunya susah dibuka. Setelah dicek ternyata bangunan temboknya sudah terbelah.

"Saya langsung cek seluruh ruangan. Ternyata beberapa tembok rumah sudah banyak yang retak dan bergeser," kata Saepul.

 

Kompas TV 1 Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com