Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pembunuhan Terhadap Mahasiswi yang Sedang Hamil Sudah Direncakan

Kompas.com - 31/01/2018, 17:53 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan dua pelaku pelemparan seorang mahasiswi, S (20), warga Bayat, Klaten, Jawa Tengah, ke Sungai Opak, Bantul, Yogyakarta sudah direncanakan. Hal in terkait kisah asmara ketiga sejoli ini.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, kepastian rencana pembunuhan ini diperoleh dari keterangan dua tersangka, Abdurrahman Ash Shiddiq (20) dan Yongki Ramadan (20).

Kedua tersangka berperan dari mulai merencanakan, menghubungi dan mengajak korban ke Yogyakarta. Namun saat itu, belum ditentukan lokasi yang akan digunakan untuk menghabisi korban.

"Memang sudah ada rencana dari dua tersangka ini untuk menghabisi nyawa korban," tuturnya saat dihubungi wartawan, Rabu (31/1/2018).

(Baca juga : Tengah Hamil 7 Bulan, Perempuan Ini Diceburkan Pacarnya ke Sungai)

Keinginan membunuh, muncul ketika korban meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya kepada Abdurrahman. Abdurrahman yang merasa tidak menghamili lantas mengajak Yongki untuk membunuh korban.

"Niatnya sudah direncakan mereka berdua," jelasnya.

Anggaito mengatakan, kedua pelaku tidak mau dibilang pacar, tetapi teman dekat korban. Mereka sudah berhubungan lebih jauh dengan korban. "Mereka berdua keberatan kalau dibilang pacar, (bilang) 'saya teman dekatnya pak',"ujarnya.

Polisi sampai saat ini masih memeriksa pelaku untuk mengetahui peran masing-masing. Kondisi korban saat ini mulai membaik dan dalam penanganan tim medis. 

Sebelumnya, Wakapolres Bantul Mariska Fendi Susanto mengatakan, karena kandungan tidak bisa digugurkan, Minggu (28/1/2018), pelaku mengajak korban berjalan ke Yogyakarta. Abdurrahman mengajak Yongki Ramadhan (20), mantan teman dekat korban lainnya.

 

(Baca juga : Mahasiswi yang Hamil Diceburkan ke Sungai, Sang Pacar Serahkan Diri)

Setelah puas mengelilingi kota gudeg, lalu dilanjutkan ke wilayah Parangtritis. Namun sesampainya di jembatan Kretek, mereka berhenti dan berbincang di tengah jembatan pada Senin (29/1/2018) dini hari.

Saat itu, pelaku Abdurrahman tiba-tiba menyeret pelaku dan mendorongnya ke Sungai Ppak. Korban sempat melawan, namun tenaga S tidak mampu melawan dua pria yang pernah dekat di hatinya tersebut.

Seusai mendorong pelaku, Abdurrahman dan Yongki membuang sepeda motor AD3389 ES di sisi utara sungai. "Hal ini untuk menghapus jejak, seolah-olah terjadi kecelakaan," imbuhnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, mereka membawa tas korban yang berisi gawai, uang tunai sebanyak Rp 800.000, power bank, dan sejumlah dokumen. Korban yang jatuh ke dalam air masih mengenakan helm bisa terselamatkan karena ada ranting pohon.

Para pelaku yang akan melarikan diri ke Jakarta menggunakan bus akhirnya menyerahkan diri, setelah seorang kerabatnya menghubungi mereka, Senin malam. "Mereka menyerahkan diri di Polsek Ajibarang (Banyumas, Jawa Tengah)," ucapnya.

Keduan pelaku dijerat pasal 340 KUHP, junto pasal 53 KUHP tentang Pembunuhan Berencana atau pasal 338 KUHP junto pasal 53 tentang Perencanaan Pembunuhan atau pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan.

"Maksimal hukumannya seumur hidup," tutupnya.

Kompas TV 2 pelajar ini masih duduk di bangku SMK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com