Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah Syukuran dan Beli Oleh-oleh, tapi Gagal Umrah"

Kompas.com - 31/01/2018, 17:45 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Engkos Koswara (45), salah satu jemaah umrah asal Bandung mengaku malu dan sangat kecewa karena tidak jadi diberangkatkan umrah oleh perusahaan travel PT Solusi Balad Lumampah (SBL).

Padahal, sehari sebelum keberangkatan yang dijanjikan itu, Engkos sudah menggelar acara syukuran.

"Sudah syukuran dan beli oleh-oleh, materi, sudah siap berangkat, tapi gagal," katanya saat mendatangi kantor PT Solusi Balad Lumampah (SBL), Kota Bandung, Rabu (31/1/2018).

Menurutnya, pemberitahuan penundaan keberangkatan yang disampaikan PT SBL pun dinilainya terlalu mendadak.

"Sudah pakai seragam tahunya gagal, pemberitahuannya mendadak. Harusnya kalau profesional ya minimal seminggu sebelum keberangkatan," tukasnya.

Engkos yang masuk grup 12 dengan keberangkatan pada tanggal 18 Desember 2017 mengaku mendaftar umrah pada Mei 2017 lalu kepada salah satu agen berinisial RG.

"Saya daftar Rp 18 juta, itu paket promo," jelasnya seraya menambahkan ada sekitar 44 orang yang akan berangkat pada tanggal tersebut.

Baca juga : Sejumlah Kendaaraan Mewah Hasil Penipuan Travel Umrah Disita

Kedatangannya ke kantor pusat PT SBL di Jalan Dewi Sartika guna menanyakan kepastian keberangkatannya. Jika tidak jadi berangkat, ia akan mengambil kembali uang pendaftaran (refund) yang telah disetorkan kepada pihak jasa travel umrah tersebut.

"Saya ingin kepastian kapan mau berangkat, kalau tidak, refund," jelasnya.

Rudi Yanto (35), salah satu anak dari jemaah haji asal Indramayu mendatangi kantor PT SBL guna menanyakan kejelasan keberangkatan haji ayahnya. Rudi mendaftarkan ayahnya pada Desember 2017 lalu dengan keberangkatan tahun 2020 mendatang.

"Niat saya ingin memberangkatkan bapak saya, waktu daftar saya bayar Rp 150 juta itu sudah keseluruhan, tapi dengan adanya isu itu mungkin sementara saya ingin refund dulu sampai lihat kondisinya stabil," jelas Rudi.

Rudi mengaku sudah bertemu dengan pendiri PT SBL dan dia akan bertanggung jawab.

"Sudah ketemu sama founder-nya, tunggu keputusan masih dalam penanganan SBL, masih mau bertanggung jawab," jelasnya.

Sementara itu, salah satu koordinator atau perekrut calon jemaah umrah PT SBL, Teti (45) mengaku masih percaya kepada pemilik PT SBL berinisial AJW yang saat ini ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian lantaran diduga menipu 12.845 calon jemaah umrah dan menggelapkan uang sebesar Rp 300 miliar.

"Saya agen SBL, punya jemaah belum berangkat, tapi saya percaya PT SBL akan memberangkatkan, karena Pak Haji Aom sudah membuat surat pernyataan pertanggungjawaban, di situ semua jemaah SBL akan diberangkatkan oleh SBL," ujarnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com