Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Pranowo soal Kebohongan Petani Penerima Bantuan Sapi

Kompas.com - 30/01/2018, 13:34 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan adanya demoralisasi petani penerima bantuan sapi dari pemerintah di Jawa Tengah. Fakta itu terungkap saat tim BPK dan polisi mengungkap kebohongan peternak yang menggadaikan hingga menjual sapi bantuan pemerintah kepada orang lain.

"Ini kejadian benar. Saya ceritakan ini bentuk demoralisasi. Suatu ketika ada sumbangan (bantuan sapi). Kebetulan anggota BPK-nya pintar. Kemudian BPK membawa polisi saat mengecek keberadaan bantuan sapi kepada petani," kata Ganjar saat bertatap muka dengan petugas inseminator sapi se-Solo Raya di Gedung Taman Sari, Colomadu, Karanganyar, Senin (29/1/2018) malam.

Pada acara itu, Ganjar berdialog tentang berbagai masalah yang dihadapi petani dalam beternak sapi. Politisi PDI-P itu menceritakan adanya program bantuan sapi kepada petani.

Namun, saat dicek keberadaan sapinya, petani beralasan bahwa sapi bantuan pemerintah sudah mati. "Ketika dicek, katanya sapinya mati. Akhirnya demoralisasinya tinggi. Niatnya baik membuat kelompok dadakan untuk mendapatkan bantuan. Lalu setelah dicek, sapi bantuan yang diberikan mati," jelas Ganjar.

Ganjar menceritakan, saat itu tim Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK_ membawa polisi mendatangi peternak yang mendapatkan bantuan sapi dari pemerintah. Kedatangan tim itu untuk mengetahui perkembangan sapi setelah diberikan kepada petani.

Begitu ketemu petani, tim BPK menanyakan keberadaan sapi. Petani menjawab bahwa sapinya sudah mati. Tak kehilangan akal, tim menanyakan bukti bangkainya bila sapi bantuan itu telah mati.

Baca juga: Dua Tersangka Korupsi Bantuan Sapi Dikenakan Wajib Lapor

Mendapatkan pertanyaan itu, petani berdalih kembali sapinya tidak mati, tetapi dititipkan kepada petani lainnya. Selanjutnya, tim meminta petani itu menunjukkan sapi yang sudah dititipkan kepada orang lain.

Sebelum meminta petani menunjukkan sapi yang dititipkan, tim sudah mengetahui bahwa sapi bantuan pemerintah yang diberikan kepada petani memiliki ciri khusus. Salah satu ciri itu diberikan tanda khusus di telinga sapi.

Tak berapa lama kemudian, petani itu membawa sapi yang menurut pengakuannya dititipkan kepada tetangganya. Namun, setelah diteliti tim, sapi yang dibawa petani bukan sapi bantuan pemerintah, melainkan milik tetangganya.

"Petani itu akhirnya mengaku sapi itu digadaikan kepada orang. Kasus lain, sapinya sudah telanjur dijual. Petani itu akhirnya disuruh mengembalikan. Akhirnya petani mengembalikan dalam bentuk uang," ujar Ganjar.  

Kompas TV Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com