Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perempuan Tewas Terjatuh dari Angkot, Polisi Tak Temukan Unsur Pidana

Kompas.com - 30/01/2018, 09:47 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Polisi masih mendalami kasus kematian Sri Rahayu (40), warga Dusun Macanan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang jatuh dari angkot yang tengah dikemudikan suaminya, Sabtu (27/1/2018).

Satreskrim Polres Semarang telah melimpahkan penanganan kasus tewasnya buruh pabrik arang tersebut ke Unit Laka Satlantas Polres Semarang setelah tidak ditemukannya unsur pidana dalam gelar perkara pertama di Polres Semarang, Minggu (28/1/2018).

"Kami saat ini belum bisa menemukan ada unsur pidana sehingga penanganannya kami limpahkan ke Unit Laka Satlantas," kata Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana saat dihubungi, Selasa (30/1/2018) pagi.

Dalam gelar perkara pertama, suami korban, Nur Chamid (51), bersikukuh dengan keterangannya bahwa korban meloncat dari angkot bernomor polisi H 1055 BB yang sedang ia kemudikan. Korban terjatuh dan diduga kepalanya terbentur batu di tempat kejadian perkara (TKP) Dusun Tugu, Desa Bener, Kecamatan Tengaran.

"Penyidik Unit Laka Satlantas Polres Semarang diharapkan bisa menyimpulkan apakah memenuhi unsur, termasuk kecelakaan lalu lintas atau bukan, ada unsur kelalaian atau tidak," katanya.

Berdasarkan keterangan Nur Chamid, awalnya dirinya berpapasan dengan korban yang sedang berjalan pulang kerja dari pabrik briket arang. Saat itu, korban memanggil Chamid dan korban pun dihampiri untuk diminta naik angkot yang ia kemudikan.

Korban kemudian mengikuti rute angkot ke arah Pasar Kembangsari Tengaran karena masih ada satu penumpang yang harus diantar.

Setelah menurunkan penumpang di Pasar Kembangsari, korban dan suaminya kembali ke arah Kota Salatiga.

"Setelah itu, baru ada kejadian tersebut, korban loncat dari kendaraan menurut pengakuan Nur Chamid,” kata Yusi.

Melihat istrinya loncat dan terjatuh dari mobil, Nur Chamid, warga Dusun Krajan, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, tersebut keluar dari angkot untuk menolong korban.

"Ada saksi yang melihat, kemudian membantu mengangkat korban ke angkot. Kami masih mencari alat bukti rekaman CCTV di lokasi terdekat," ujarnya.

Saat ini Nur Chamid masih diamankan polisi lantaran ada ancaman amuk massa dari keluarga dan warga asal kampung korban.

"Kami amankan, bukan ditahan. Dia minta diamankan polisi," tuntasnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Perempuan yang Terjatuh dari Angkot

Sebagaimana diketahui, seorang buruh pabrik perempuan, Sri Rahayu (43), warga Dusun Macanan, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/1/2018) siang, tewas.

Sebelum tewas, korban terlibat percekcokan dengan suami sirinya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com