Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari Jabatan Bupati, Dedi Mulyadi Pamit ke Ratusan Tukang Sapu

Kompas.com - 27/01/2018, 10:53 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berpamitan kepada ratusan tukang sapu dan tenaga harian lepas di lingkungan pemerintahannya karena akan mengakhiri jabatannya dalam waktu dekat ini.

Sebelum Maret bulan depan, Dedi akan mengundurkan diri dari jabatan bupati Purwakarta. Padahal, masa jabatannya sebagai bupati Purwakarta berakhir pada 15 Maret 2018. Dedi tidak cuti, melainkan langsung mundur karena ingin fokus menghadapi Pilkada Jabar.

Dedi meminta maaf kepada para tukang sapu yang selama ini masuk kategori pegawai tidak tetap (PTT) dan tenaga harian lepas (THL).

“Saya minta maaf selama bertugas belum bisa menyejahterakan para pegawai. Pemimpin boleh berganti, tetapi pembangunan harus tetap berjalan dan terus meningkat,” jelas dia, Sabtu (27/1/2018).

Dedi juga meminta mereka untuk terus merawat hasil pembangunan. Kepada siapapun kelak penggantinya, Dedi juga meminta hal yang sama. Selama ini, ia mengakui belum mampu menyejahterakan para pekerja tersebut.

“Saya meminta kepada petugas kebersihan agar selalu merawat hasil pembangunan. Ikhtiar kita menjadikan Purwakarta seperti sekarang ini sudah tercapai,” katanya.

Baca juga : Tangis Dedi Mulyadi Pecah Dengar Cerita Ibu Penderita Ginjal Bocor

Menurut Dedi, selama ini hasil pembangunan Purwakarta mampu menjadi daerah tujuan wisata berbasis kultur. Puluhan ribu orang setiap akhir pekan tercatat mengunjungi Purwakarta yang terkenal dengan air mancur terbesar di Asia Tenggara itu.

Selain itu, landmark tata kota menjadi andalan tersendiri bagi kabupaten yang menerapkan falsafah kesundaan sebagai basis utama penyokong pembangunan.

“Hasilnya sudah terasa. Banyak orang yang menghabiskan liburan di Purwakarta. Inilah ke depan yang harus terus kita tingkatkan,” tandasnya.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Petani Tebu di Jawa Barat Tak Rasakan Manisnya Gula

Salah seorang tukang sapu Tarlan (30), mengaku selama ini mendapat gaji Rp 2 juta per bulan dari Pemkab Purwakarta. Gaji sebesar itu, kata Tarlan, merupakan bentuk perhatian lebih dari Bupati Dedi. Pasalnya, sebelum pimpinan Dedi Mulyadi, gajinya hanya Rp 400.000 per bulan.

"Segini juga sudah alhamdulillah sekali, Pak, karena sekarang gaji kami sudah mencapai Rp 2 juta," ucapnya.

Kompas TV Deklarasi pasangan bakal Calon Gubernur dan bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat di pilkada 2018, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi digelar di Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com