LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Anggota DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil, meminta PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) Aceh Utara menggelar operasi pasar untuk mengatasi keluhan kelangkaan pupuk di sejumlah kabupaten/kota dalam sepekan terakhir.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan, jika tak digelar operasi maka petani mengalami kerugian dan membuat mahalnya harga pupuk di pasaran.
“Soal gas langka untuk PIM juga satu masalah tertentu berdampak pada suplai pupuk ke petani. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi jika pemerintah serius memberikan pasokan gas untuk PT PIM,” kata Nasir, Jumat (26/1/2018).
Saat ini, sambungnya, sebagian besar daerah di Aceh memasuki musim tanam padi. Oleh karena itu, jika pupuk tidak bisa dinikmati oleh petani maka akan terjadi gagal panen atau produksinya tidak sesuai harapan.
"Jangan biarkan petani membeli pupuk dengan harga mahal", ujar Nasir.
Baca juga: Karya Anak Bangsa, ?Drone? Ini Mampu Semprot Pupuk untuk 5 Hektar Padi Per Jam
Soal masalah gas bahan baku untuk PIM, Nasir meminta Kementerian ESDM segera memberikan jalan keluar untuk memastikan suplai gas bahan baku pupuk di PT PIM mencukupi.
Sementara itu, Supervisor Humas PT PIM Faisal Wardhana menyebutkan, pihaknya sedang mengecek kebenaran informasi kelangkaan itu.
“Saya cek dulu ke bagian pemasaran ya. Bagaimana kondisi di lapangan, nanti saya kabari lagi,” ucap Faisal.
Kelangkaan pupuk sepekan terakhir terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Timur. Pupuk tersebut merupakan pupuk subsidi dari pemerintah yang diproduksi oleh PT PIM di Aceh Utara.