PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Hamdiah (58) tetap setia mendatangi pondok di kebun milik keluarganya, yang biasa dipakai rehat Muhammad Rusli (63), suaminya. Namun, selama delapan hari terakhir kedatangannya ke pondok bukan untuk menemani sang suami mengurus kebun. Dia datang dengan penuh pengharapan agar suaminya ditemukan.
Rusli, warga RT 04, Kelurahan Mendawai Seberang, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, terakhir diketahui pergi ke kebunnya pada Rabu (17/1/2018). Sejak itu, dia belum kembali ke rumahnya.
Ratusan orang telah mencarinya, mulai dari tetangga, personel Basarnas, BPBD, hingga anggota TNI/Polri pun turut serta. Bahkan, pengusaha terkaya di Kalimantan Tengah, Abdul Rasyid, sempat meminjamkan helikopternya untuk mencari Rusli, Minggu (21/1/2018).
Rusli pergi dari rumahnya sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan perahu kecil bermesin (di Pangkalan Bun biasa disebut alkon), Rabu pekan lalu. Dia berangkat ke kebun kelapa sawitnya, di seberang Sungai Arut, ke arah hilir sekitar dua kilometer.
"Dia sekarang ke kebun untuk panen saja, atau cari kayu bakar. Tapi beberapa bulan terakhir saya sudah tak memintanya mencari kayu. Kalau ke ladang pun harus ada teman," kata Hamdiah kepada Kompas.com di pondok kebunnya, Rabu (24/1/2018).
Baca juga: Selama 22 Tahun, Ibu Ini Berharap Kepulangan Kedua Anaknya yang Hilang
Namun, Rabu pekan lalu, Rusli berangkat sendiri. Pria setinggi 160 cm itu pergi menggunakan kaus olahraga warna biru dan celana training warna hitam bergaris putih.
Sebelum berangkat, Rusli hanya makan beberapa kue dan minum kopi. "Kalau sudah makan kue dengan kopi, dia sudah merasa kenyang. Jadi sampai siang itu belum makan," jelas Siti Fatimah, adik ipar Rusli.
Fatimah mengatakan, menjelang siang, sekitar pukul 11.00 WIB, Rusli masih sempat mengobrol dengan Udin, tetangganya, yang kebunnya juga bersebelahan. "Mau asar sudah pulang kakak sebelah ini, tapi sampai malam beliau enggak datang-datang," kata Fatimah.
Hilangnya Rusli masih menjadi misteri. Sebab, hingga radius lima kilometer dari kebunnya yang seluas dua hektar itu sudah disisir warga sejak sepekan lalu. Beberapa spekulasi pun bermunculan. Mulai dari dugaan ditelan binatang buas, hingga hal-hal yang berbau metafisika, yaitu disembunyikan makhluk gaib.
Beberapa warga menepis dugaan ditelan binatang, seperti ular piton. "Kalau ular, sehabis menelan korbannya, tak akan bergerak ke mana-mana, dan kalau seperti itu harusnya sudah ketemu," tutur Edison (51), tetangga korban yang juga turut mencarinya.
Apakah Rusli tercebur di sungai? Namun, tidak ditemukan jejak Rusli pulang dengan menyeberang sungai hari itu. Telepon seluler dan rokok miliknya masih ada di pondok. Bahkan, nasi untuk makan siang di pondok ditemukan masih utuh saat kerabat mencarinya.
Kebun Rusli berada sekitar 200 meter dari tepi sungai dan sekitar 500 meter dari tepi jalan besar, Jalan Jenderal Sudirman. Pondok itu bertingkat setinggi lebih dari satu mater, dari kayu papan berdiri di tengah-tengahnya. Hamparan pohon sawit dan ilalang mengelilingi pondok tersebut.
Jejak yang menandakan Rusli beraktivitas di kebun diketahui dengan penemuan dodos dan karung berisi buah sawit di sebuah jalan setapak sekitar 100-an meter dari pondoknya. "Dodosnya kayak dilempar begitu saja," kata Siti Fatimah.
Baca juga: Berkat Medsos, Anak Balita Asal Pati yang Hilang Ditemukan di Gresik
Hingga hari kedelapan, petugas masih menerjunkan personelnya untuk mencari Rusli. Hari ini kekuatan mereka bertambah lagi dengan diterjunkannya 70 personel dari Kodim 1014 Pangkalan Bun. Warga pun, beberapa di antaranya membawa anjing pelacak, masih turut membantu mencarinya.
"Kami terus akan mencari meskipun belum ada indikasi keberadaan orang tersebut," ujar Kasdim 1014 Pangkalan Bun, Mayor Inf Muchlis, kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2018) siang.
Sang istri pun yakin bahwa suaminya masih ada dan bisa ditemukan. Hamdiah mengaku mendapat mimpi pertanda suaminya masih ada di sekitar kebunnya. "Aku ada saja. Jangan cari aku. Aku ada saja," kata Hamdiah menirukan ucapan suaminya di dalam mimpi.
"Tapi, saya juga pasrah, apa pun hasil dari pencarian ini," ujarnya lagi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.