Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Mantan Gubernur Jawa Tengah untuk Kandidat Pilkada Jateng

Kompas.com - 24/01/2018, 07:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013, Bibit Waluyo, mengingatkan siapapun yang terpilih pada Pilkada Jawa Tengah 2018 ini harus paham tentang Jawa Tengah.

Menurutnya, provinsi ini merupakan central gravity Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), baik dari sisi ideologi, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta agama.

"Jateng itu 'central gravity'-nya NKRI. Pemimpin Jateng harus mampu memahami itu dengan baik. Sehingga konsep pembangunan yang akan dilakukan merupakan konsep yang harus dapat ditiru wilayah lain di Indonesia," jelasnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kampung Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Selasa (23/1/2018).

Bibit mencontohkan, ketika Jawa Tengah swasembada beras, maka daerah lain juga harus demikian. Namun disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jawa Tengah, katanya, harus menjadi teladan daerah lain dalam semangat swasembada itu.

"Semangat membangun itu dari sini (Jawa Tengah), nanti akan dicontoh daerah lain, merata di seluruh Indonesia. Kalau begitu maka tidak akan ada lagi impor beras," tegas mantan panglima Kodam IV Diponegoro itu.

Baca juga : Pilkada Jateng: Harta Kekayaan Sudirman Said Rp 3,8 M, Ida Fauziah Rp 5 M

Bibit pun berharap masyarakat cermat memilih calon pemimpin pada kontestasi Pilkada Jawa Tengah periode ini. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang tidak hanya pandai tapi juga memiliki moralitas tinggi.

"Kita kan cari pemimpin, jadi pilihlah pemimpin yang benar-benar memiliki moralitas tinggi. Dengan begitu, segala konsep, daya pikir, ide dan gagasan, semua hanya untuk rakyat," kata Bibit

Meski tidak mengenal secara pribadi, namun Bibit yakin dua kandidat yang bertarung di Pilkada Jawa Tengah 2018 ini sudah dikenal oleh masyarakat. Bibit menyebut, Ganjar Pranowo adalah petahana gubernur Jawa Tengah. Ganjar pula yang mengalahkannya pada Pilkada 2013 silam.

Sementara Sudirman Said, katanya, pernah menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tentu kinerjanya sudah diketahui oleh masyarakat.

Namun demikian, Bibit meyakinkan bahwa keduanya merupakan calon terbaik dari sekitar 35-40 juta penduduk Jawa Tengah.

"Nah, siapa itu yang terbaik, nanti rakyat yang akan memilih dan baru diketahui setelah pemilu. Rakyat tinggal membandingkan konsep pemikiran dua calon pemimpin itu," ungkap Bibit yang sudah berusia 69 tahun ini.

Meskipun sudah purnatugas, Bibit tetap ingin menggunakan hak pilihnya. Dia bersama sang istri sudah didata oleh petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) KPU Kota Magelang ketika pencocokan dan penelitian (coklit), Selasa (23/1/2019).

Baca juga : 235 Kades dan Lurah di Kabupaten Semarang Menyatakan Netral di Pilkada Jateng

Kepada petugas KPU yang datang ke rumahnya, Bibit memberikan pesan agar menjadi petugas KPU yang amanah. Menyiapkan segala sesuatu terkait pilkada dengan baik agar mendapatkan pemimpin yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat.

"Mesakke (kasihan) rakyat yang kecil-kecil itu kalau ada pemimpin yang tidak memberikan contoh tak baik. Mau pemilu begini, mereka mendekati rakyat, kalau sudah pemilu, mereka sudah lupa. Jadilah pemimpin yang mengerti yang dipimpin, tegas dan ethes (cerdas)," pungkasnya.

Kompas TV Petahana Ganjar Pranowo ditantang Sudirman Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com