Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMK Kaget Dua Siswanya Bunuh Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 24/01/2018, 05:58 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Dua pelaku pembunuhan sopir taksi online di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang diringkus jajaran polisi ternyata masih duduk di salah satu SMK di Semarang. Pihak sekolah kaget mendengar kabar dua siswanya ditangkap.

“Kaget, tidak hanya saya saja. Dari keseharian seperti itu mengapa terjadi, saya tidak tahu. Kita juga tak bisa mengontrol lebih jauh ketika keluar gerbang sekolah,” ujar Kepala SMK 5 Semarang, Suharto, Selasa (23/1/2018) sore.

Sejak mengetahui kabar itu, pihak sekolah langsung mengumpulkan seluruh guru dan siswa pada Selasa pagi. Ia mengingatkan anak didiknya untuk mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

“Tadi pagi saya apel kan, kelas 1 sampai 3. Saya tekankan langkah preventif tentang kejadian hari ini untuk dijadikan pelajaran ke yang lain,” tambahnya.

Suharto juga minta orangtua siswa agar memperhatikan anak-anaknya. Ketika terlambat pulang sekolah, sang anak harus ditanya alasannya.

“Saya sampaikan ke guru, orangtua, kalau bisa selesai sekolah langsung pulang ke rumah. Kalau terlambat datang juga harus dicek,” tambahnya.

Baca juga : Usai Membunuh Sopir Taksi Online, 2 Siswa SMK Masih Masuk Sekolah

Dua siswa SMK, IB dan TA, ditangkap karena diduga membunuh sopir taksi online. Dua siswa kelas X di jurusan teknik komputer dan jaringan itu ditangkap tim gabungan pada Senin (22/1/2018) malam.

Aksi pembunuhan dilakukan pada Sabtu (20/1/2018) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dua pelaku memesan aplikasi taksi online, kemudian disambut korban di daerah Lemah Gempal. Kepada korban, dua pelaku ini diminta diantar ke daerah Sambiroto.

Sesampainya di daerah itu, pelaku IB membayar ongkos sebesar Rp 22.000. Namun ongkos tersebut ternyata kurang. Oleh pelaku lainnya, TA, korban diarahkan untuk melaju ke jalan lain untuk mengambil sisa kekurangan uang di tempat saudaranya.

Namun di arah lain tersebut atau di Jalan Cendana Selatan Sambiroto, korban dihabisi oleh kedua pelaku. IB yang duduk di kursi mobil bagian belakang mengeluarkan pisau belati untuk menghabisi korban.

Baca juga : Polisi: Ponsel Sopir Taksi Online Dikubur di Dalam Tanah

Polisi menduga motif pembunuhan murni dilakukan untuk merampas harta kekayaan korban.

"Motif perbuatan murni merampas kekayaan korban, mayat dibuang di jalan,” ujar Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.

Bersamaan dengan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya mobil korban, sepatu, pakaian hingga pisau belati yang digunakan untuk membunuh korban.

Kompas TV Polisi berhasil menangkap pelaku yang juga adalah penadah mobil curian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com