Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Semarang Terjunkan Tim Pendamping Pelaku Video Mesum Pelajar

Kompas.com - 23/01/2018, 16:58 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Semarang menerjunkan tim untuk mendampingi pelaku video mesum pelajar yang sempat viral baru-baru ini.

Pendampingan dilakukan untuk meminimalisasi dampak psikologis kedua pelaku yang masih tergolong anak-anak.

"Rencana siang ini kami akan menjangkau, assessment ke pemerannya karena dua-duanya sama-sama anak. Jadi kami dampingi selama prosesnya," kata Virgina Orchid, petugas pendamping dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelayanan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Selasa (23/1/2018) siang.

Menurut Virginia, tim pendamping terdiri dari tiga orang yang akan bekerja hingga proses hukum yang tengah dilakukan oleh Polres Semarang terkait penyebaran video mesum pelajar tersebut selesai.

"Kadang kan anak merasa takut kalau diperiksa polisi meski mereka tidak pakai baju polisi, nanti kami motivasi," ujarnya.

Baca juga: Heboh, Video Mesum Diduga Pelajar SMP dan Siswi SMA di Ungaran

Selama pendampingan, terbuka kemungkinan keduanya akan diperiksa seorang psikolog untuk pemulihan kondisi kejiwaannya. Pendampingan psikologi ini akan dilakukan secara berkala hingga kondisi kejiwaannya bagus.

"Tidak bisa sekali pertemuan, bisa empat sampai lima kali pertemuan. Tergantung dari hasil pemeriksaannya psikolognya nanti," imbuh Virginia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, terkait perkembangan penyelidikan kasus ini, pihaknya akan meminta klarifikasi terhadap pelapor. 

Adapun untuk terduga pelaku dalam video tersebut akan dimintai keterangan dalam minggu-minggu ini. 

"Pelapor hari ini kami mintai klarifikasi," kata Yusi.

Baca juga: Polisi Periksa Rumah Siswa SMP yang Diduga Lokasi Video Mesum Pelajar 

Sebagaimana diketahui, video mesum berdurasi tiga menit tersebut diduga dilakukan dua pelajar di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Video tersebut diperkirakan dibuat di rumah siswa SMP pada tahun 2017 dan saat ini masih beredar luas.

Para pelajar yang diduga ada dalam video tersebut disebutkan telah mengundurkan dari sekolah. Remaja laki-laki yang masih duduk di kelas IX SMP mengundurkan diri pada tanggal 10 Januari 2018, sedangkan remaja perempuan yang masih duduk di kelas XI sebuah SMK di Kecamatan Pringapus mengundurkan diri pada 15 Januari lalu.

Kompas TV Selain pendampingan psikolog, nantinya korban akan menjalani sejumlah kegiatan trauma healing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com