Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Belalang Beracun Serang Tanaman Warga

Kompas.com - 21/01/2018, 22:45 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan belalang setan (Aularches miliaris) menyerang 3000 meter persegi tanaman milik petani yang berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Belalang yang dikenal sebagai belalang beracun karena dapat mengeluarkan bisa beracun untuk mempertahankan diri itu membuat resah masyarakat.

Ribuan belalang setan ini memakan daun tanaman milik para petani, mulai dari daun tanaman jagung, kelapa, hingga pohon jati.

Belalang yang berwarna cerah ini terus bertambah jumlahnya. Apalagi, para petani takut menangkapnya karena belalang itu beracun.

"Kami sudah mengetahui jika belalang itu beracun, jadi tidak berani menangkapnya," kata salah seorang petani, Sumarno, ditemui di ladangnya, Minggu (21/1/2018).

Baca juga : Musnahkan Hama Belalang dari Penyemprotan hingga Ritual Adat

Belalang setan memiliki ciri sayap berbintik kuning serta tubuh berwarna merah. Belalang ini dikenal sebagai salah satu hama yang dapat merusak tanaman milik petani.

Hama belalang setan ini memakan sebagian daun tanaman milik para petani yang dapat berakibat pada matinya sejumlah tanaman.

"Sudah melapor ke pihak desa, belum mengetahui apakah akan diberikan obat atau apa. Belalang ini sudah memakan apa saja. Belalang ini biasanya hanya sedikit saat ini banyak sekali," ucapnya.

Setelah beredar kabar mengenai serangan belalang langka ini, banyak warga yang datang ke area persawahan mereka.

Selain penasaran dengan belalang beracun yang ada, mereka ingin memastikan langsung adanya kejadian tersebut.

Baca juga : Serangan Belalang di 6 Kecamatan Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa

Seorang warga, Tri Hastuti Puji Lestari, berharap kepada pemerintah agar segera menemukan solusi atas serangan belalang setan tersebut.

Sebab, menurut dia, belalang ini setiap harinya semakin menyebar dan mendekat ke permukiman penduduk. "Selain itu area persawahan milik warga semakin banyak yang dirusak," ujar dia.

Kasi Pemerintahan Desa Baleharjo Ali Syafrudin mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pertanian dan Pangan. Namun. hingga saat ini belum diketahui penanganannya.

"Sampel belalang sudah diambil untuk kemudian diteliti namun hingga kini masyarakat belum mendapatkan hasilnya, dan bagaimana pencegahannya," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan bahwa ia sudah menerjunkan petugas untuk mengetahui serangan belalang tersebut. "Masih kita carikan solusi terkait serangan belalang ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com