Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cocokkan Data Pemilih, KPU Surakarta Datangi Rumah Warga Mulai Besok

Kompas.com - 19/01/2018, 13:51 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menyelenggarakan Gerakan Nasional Coklit Serentak #KPUmencoklit selama 30 hari ke depan. Gerakan ini dimulai pada 20 Januari 2018 hingga 18 Februari 2018.

Ketua KPU Kota Surakarta Agus Sulistyo mengatakan, KPU akan mendatangi secara langsung rumah pemilih pada hari pertama dimulainya tahapan pelaksanaan coklit. Pihaknya akan menerjunkan lima komisioner KPU, 25 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 153 Petugas Pemungutan Suara (PPS), dan 1.016 petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

"Besok kami akan mendatangi lima rumah pemilih dengan aktivitas mencocokkan, meneliti, serta mencatat pemilih yang telah memenuhi syarat, mencoret data pemilih yang tidak memenuhi syarat (meninggal, status TNI/Polri, pindah domisili, dan lainnya)," kata Agus di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/1/2018).

Data pemilih yang akan dicoklit adalah Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) berasal dari Dispendukcapil yang telah dilakukan sinkronisasi oleh KPU RI melalui pemutakhiran data pemilih berkelanjutan sejumlah 413.726 pemilih dari DP4 sejumlah 416.152 pemilih.

Baca juga: Coklit Data Pemilih, KPU Ingatkan Petugas PPDP untuk Door to Door

Dalam tahapan ini, ungkapnya, masyarakat dan pemilih diminta untuk mempersiapkan KTP-el, surat keterangan (suket), dan kartu keluarga (KK) sebagai basis data dalam pencoklitan pemutakhiran data pemilih.

Selain itu, dapat memberikan informasi yang akurat apabila terdapat keluarga pemilih yang perlu keterangan kepada PPDP. Sabab, data itu akan sebagai acuan KPU terhadap jumlah pemilih pada Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019.

"Dengan adanya #KPUmencoklit secara serentak ini, diharapkan KPU dapat menghadirkan wajah cantik kota ramah demokrasi yang becik dengan proses elektoral yang nyenengke (menyenangkan) sebagai perwujudan pemilu yang transparan dan inklusif," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com