Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Salatiga, Petugas Coklit Kerap Sungkan Masuki Kompleks TNI

Kompas.com - 17/01/2018, 10:51 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com — Ketua KPU Kota Salatiga Putnawati meminta Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) tidak takut melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) di komplek rumah dinas Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa.

Pihaknya sudah meminta pimpinan Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa untuk membantu PPDP saat melakukan pendataan.

"Permintaan itu kami sampaikan saat rapat koordinasi dengan Forkopinda di Rumah Dinas Walikota, Senin kemarin," kata Putnawati melalui sambungan telepon, Rabu (17/1/2018) pagi.

Putnawati mengakui dari pengalaman coklit Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan Wali Kota Salatiga lalu, petugas sungkan atau tidak berani melakukan tugasnya di kompleks rumas dinas TNI.

(Baca juga : Gerindra Merapat ke Gus Ipul, Poros Tengah Pilkada Jatim Bubar )

Dalam pertemuan tersebut, KPU meminta penjelasan terkait dengan aturan dan koordinasi masuk ke kompleks rumah dinas TNI. "Dari pimpinan Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa menyatakan siap membantu," ujarnya.

Dalam pelaksanaan Coklit yang akan mulai digelar 20 Januari 2018 mendatang, KPU Kota Salatiga mengerahkan 391 PPDP sesuai dengan jumlah TPS yang sudah dipetakan. Mereka akan turun ke rumah-rumah warga untuk mendata dan mendaftar calon pemilih.

"Satu petugas mendata satu TPS," tuntasnya.

Ia menambahkan, hasil analisa Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada Serentak di wilayah Kota Salatiga ada 139.693 pemilih. Dari jumlah itu sebanyak 3.946 adalah pemilih pemula.

"Pemilih pemula ini bukan saja remaja yang menginjak usia 17 tahun, tapi juga mereka yang telah purna tugas dari TNI dan Polri atau penduduk pendatang," tuntasnya.

(Baca juga : Jelang Pilkada Serentak, Polri Minta Tokoh Agama dan Tokoh Adat Beri Kesejukan )

Sementara Komisioner KPU lainnya, Yesaya Tiluata mengaku menyiapkan skema pengawasan pada Pilkada mendatang. Panwaslu kelurahan/desa yang baru saja dilantik telah melalui proses seleksi, baik administrasi dan wawancara.

Mereka telah mendapatkan bimbingan teknis sehingga siap diterjunkan ke lapangan untuk menyukseskan gerakan coklit nasional mendatang.

"Saat wawancara ada pertanyaan pengetahuan seputar kepemiluan, integritas kemampuan komunikasi, dan pengetahuan wilayah dan dedikasi kerja. Diharapkan personel yang terpilih mampu melakukan fungsi pengawasan sebaik-baiknya," ucapnya.

Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto berharap partisipasi warga meningkat pada Pilkada Serentak 2018. Ia wanti-wanti kepada masyarakat agar menjaga predikat Kota Salatiga sebagai kota toleran.

"Meskipun ada pesta demokrasi yang mungkin ada perbedaan pilihan, jangan sampai menimbulkan keributan," tutupnya.

Kompas TV Mahar Politik, Merusak Demokrasi (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com