Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Ingin Pak Wiranto Kembali Jadi Ketua Umum untuk Selamatkan Partai Hanura"

Kompas.com - 15/01/2018, 22:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Perseteruan yang terjadi di tubuh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura memantik reaksi dari pengurus Hanura di daerah.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Nusa Tenggara Timur (NTT), Jimmi Sianto mengatakan, ia bersama teman pengurus daerah Hanura menginginkan Wiranto untuk kembali menjadi ketua umum Partai Hanura.

"Dalam waktu dekat, kami sebagian besar pengurus DPD Hanura akan bertemu Pak Wiranto untuk jadi ketua umum, guna menyelamatkan Partai Hanura," kata Jimmi bersama pengurus DPD dan DPC, dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan, Senin (15/1/2017) malam.

Menurut Jimmi, ia bersama pengurus DPD NTT dan DPC dari sejumlah kabupaten dan kota telah membahas dan membuat rekomendasi untuk memilih Wiranto kembali menjadi ketua umum Hanura.

"Karena memang Pak Wiranto layak dan tepat untuk memimpin kembali partai ini, sehingga tidak menimbulkan kekisruhan," ujarnya.

Baca juga : Hanura NTT: Saat Dipimpin Oesman Sapta, Pengurus Hanura Tertekan

Jimmi mengaku, pihaknya membuat mosi tidak percaya terhadap Oesman Sapta Odang (OSO), karena sikap tidak konsistennya dalam proses penyaringan dalam pilkada.

"Kita punya peraturan organisasi tapi praktiknya lain, sering suka ambil keputisan sendiri. Hari ini kita sudah bersepakat bersama dan menyerahkan surat keputusan, tapi besok bersepakat dengan pihak lain kemudian mencabut SK. Ini tentu menimbulkan kekisruhan," tegasnya.

Akibat sikap OSO yang tidak konsisten, Hanura tidak bisa mencalonkan bupati dan wakil bupati di tiga kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Kupang, Sikka dan Ende.

Padahal, lanjut Jimmi, di tiga kabupaten itu, Hanura memiliki kursi di DPRD, yakni Kabupaten Sikka 4 kursi, Kupang 4 kursi dan Ende tiga kursi.

Jimmi juga mengatakan, puncak kekisruhan antara OSO dan Sekjen Hanura Syarifudin Sudding adalah saat pengusungan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di sejumlah daerah di Indonesia.

"Padahal kami semua sudah komitmen untuk buat terbaik di Pileg 2019. Namun Pak OSO tidak menjalankan tugas dengan hati nurani. Bahkan, kami semua di DPD-DPD merasa tertekan dengan kepemimpinan Pak OSO," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Oesman Sapta Odang diberhentikan dari posisi sebagai ketua umum Partai Hanura.

Baca juga : Oesman Sapta Dipecat, Sekretaris DPD Hanura Kalimantan Barat Marah

Dia dianggap melakukan pelanggaran terhadap anggaran rumah tangga partai dan prinsip-prinsip nilai perjuangan partai tersebut.

Keputusan itu diambil setelah sejumlah pengurus Partai Hanura mengadakan rapat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

Pemberhentian Oesman dari jabatannya atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya.

Kompas TV Oesman Sapta Oddang dinilai telah melanggar aturan partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com