Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Ini Dirawat di RS Setelah Konsumsi Obat Herbal dari Pedagang Keliling

Kompas.com - 14/01/2018, 14:49 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com — Berhati-hatilah memberi obat yang tidak jelas kepada putra dan putri kesayangan anda.

Seorang bayi di Mamuju, Sulawesi Barat, Reski Alif (2), dilarikan orangtuanya ke Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Mamuju, Sabtu (13/1/2018), lantaran kondisi kesehatannya turun dan badannya kurus kerempeng setelah mengonsumsi obat herbal tanpa merek.

Bocah yang semula badannya tampak sehat dan bugar kini kurus kerempang hanya dalam tempo satu bulan lebih setelah sering mengonsumsi obat herbal tersebut.

Kakek Reski Alif, Damri, mengatakan, obat herbal itu dibeli oleh orangtua bayi itu dari penjual obat keliling seharga Rp 1,2 juta. Alif mengonsumsi obat herbal yang diduga palsu tersebut secara rutin selama hampir dua bulan.

Baca juga: Produksi Ribuan Obat Herbal Ilegal, Pengusaha Asal Madiun Ditahan Polisi

Namun, harapan orangtuanya agar anaknya kelak tumbuh sehat dan cerdas mengungguli anak-anak seusianya malah menuai petaka. Alif bukannya tumbuh sehat dan montok, malah makin kurus kerempeng. Padahal, sebelumnya, Alif terbilang bayi yang sehat dan subur.

Obat herbal yang dikonsumsi Alif.KOMPAS.com/ Junaedi Obat herbal yang dikonsumsi Alif.

Kapala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju Neti Nurmuliati yang mendapatkan kabar tentang obat herbal palsu tersebut langsung mendatangi ruang perawatan dan memeriksa langsung botol obat yang telah dikonsumsi Alif.

Nurmiati menjelaskan, obat yang diberikan kepada bayi Alif memang palsu karena tidak memiliki nama. Obat ini memang mencantumkan nomor registrasi BPOM, tetapi itu hasil menjiplak dari nomor pendaftaran obat herbal lain yang sudah resmi.

"Kami harap masyarakat berhati-hati dan teliti sebelum membeli obat-obatan, apalagi dibeli dari tangan pedagang obat keliling yang tidak jelas asal-usulnya," imbau Nurmiati.

Bpom meminta agar masyarakat yang hendak membeli obat tertentu bisa mengecek di BPOM agar tidak menimbulkan petaka di kemudian hari.

Kompas TV Polda Jawa Barat menangkap seorang terduga teroris di sekitar Perumahan Panorama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com