SUKABUMI, KOMPAS.com - Dokter spesialis forensik RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi Nurul Aida Fathya mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap Aditya Putra Darmawan (16). Hal ini diketahui setelah pihak rumah sakit melakukan autopsi jenazah pelajar SMA Negeri 3 Kota Sukabumi yang meninggal dunia saat karya wisata ke Yogyakarta tersebut.
"Kalau hasil (autopsi) dari keseluruhan tidak ditemukan luka-luka," kata Nurul kepada wartawan, Sabtu (13/1/2018).
Ia mengatakan, pihak rumah sakit hanya menemukan luka-luka bekas penanganan medis, seperti bekas infus dan suntikan. Sebab semasa hidupnya, Aditya pernah dirawat di rumah sakit.
Selain itu, pihak rumah sakit juga tidak menemukan sesuatu yang tak wajar usai melakukan pemeriksaan organ dalam. Berdasarkan keterangan keluarga, Aditya tidak memiliki riwayat penyakit.
Baca juga: Cerita Kepala SMAN 3 Sukabumi tentang Siswanya yang Meninggal Saat Karya Wisata
"Secara kasat mata, tidak bisa temukan sebab kematiannya. Jadi, pasti membutuhkan pemeriksaan laboratorium," ujarnya.
Pihak rumah sakit akan mengirimkan sampel beberapa organ Aditya ke laboratorium patologi anatomi di Bandung. Biasanya, hasil pemeriksaan laboratorium selesai sekitar dua minggu.
Baca juga: Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi Meninggal Saat Karya Wisata ke Yogyakarta
"Kalau kecurigaan ke arah racun (keracunan), kami kirim (sampel) ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Waktunya tidak bisa dipastikan," kata Nurul.
Usai autopsi, jenazah Aditya langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Gunung Batu RT 004 RW 004, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Putra tunggal pasangan Ujang Fahrudodin dan Elis Suhartini itu dimakamkan di taman pemakaman desa setempat.