Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala SMAN 3 Sukabumi tentang Siswanya yang Meninggal Saat Karya Wisata

Kompas.com - 13/01/2018, 18:45 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Ceng Mamad mengatakan, siswanya, M Aditya Putra Darmawan (16) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yogyakarta, Jumat (12/1/2018) sekitar pukul 17.00.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, siswa kelas XI IPA itu sempat menjalani cuci darah di rumah sakit tersebut pada Kamis (11/1/2018).

"Ada keputusan dari tim medis, Adit harus menjalani cuci darah," ujar Ceng Mamad kepada wartawan di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, Sabtu (13/1/2018).

Namun, ia belum mengetahui secara pasti penyakit yang menyebabkan Aditya meninggal dunia. Sebab, semua rekam medis dari rumah sakit langsung diserahkan kepada pihak keluarga.

"Saya tidak tahu persis penyebabnya. Hasil medis semua ada pada keluarga," ujarnya.

Ia menceritakan, Aditya dalam kondisi sehat saat berangkat dari Sukabumi pada Selasa (9/1/2018). Bahkan, lanjutnya, Aditya sempat mengantar guru pembimbing untuk menjemput siswa yang terlambat datang.

"Namun, siswa yang dijemput itu tidak jadi ikut karena alasan sakit," kata Aditya.

Baca juga: Pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi Meninggal Saat Karya Wisata ke Yogyakarta

Kepala SMAN 3 Kota Sukabumi Ceng MamadKOMPAS.com/BUDIYANTO Kepala SMAN 3 Kota Sukabumi Ceng Mamad
Ceng Mamad mengatakan, Aditya sempat mengeluh pusing saat rombongan tiba di Bandung. Namun, Aditya masih bisa berkunjung ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

"Adit sempat ditanya pembina, masih kuat dan mau ikut lanjut ke Yogyakarta atau pulang karena masih di Bandung. Adit menjawab, mau ikut," katanya.

Aditya mulai muntah-muntah saat rombongan tiba di Kabupaten Ciamis sekitar pukul 21.00. Setiba di Yogyakarta, Aditya ikut sarapan bersama rombongan.

Namun, saat akan mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM), kondisi kesehatan Aditya menurun.

"Lalu sekitar pukul 14.30 diputuskan, Adit dirujuk ke rumah sakit. Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Adit masih berkomunikasi dengan gurunya dan terus diberikan semangat," ujar Ceng Mamad.

Kompas TV Presiden mendorong agar pendidikan vokasi lebih berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com