Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek di Bandung Cabuli 11 Murid dan Rekam Adegan Mesumnya

Kompas.com - 12/01/2018, 18:52 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Seorang pria berinisial AS alias Abah (67) diciduk Satreskrim Polrestabes Bandung lantaran nekat mencabuli 11 anak yang merupakan muridnya. 

“Korbannya 11 orang. Usianya rata-rata 5-8 tahun,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (12/1/2018).

Menurut Hendro, aksi bejatnya itu dilakukan tersangka di rumahnya di Pasir Koja, Bandung. Mirisnya, pria yang sehari-hari mengajar ngaji itu melakukan aksi cabulnya sejak Januari tahun lalu.

Dalam menjalankan aksinya, Abah mengiming-imingi korban dengan imbalan sejumlah uang.

“Ini sangat memprihatinkan. Selama setahun dia memberi pelajaran pada murid-muridnya, tersangka melakukan perbuatan cabul tersebut dengan iming-iming uang pada korban,” katanya.

(Baca juga: Video Mesum Anak Kecil dan Wanita Dewasa Dilakukan di Hotel Bandung )

Hendro menjelaskan, tersangka melakukan aksinya lima kali. Bahkan tersangka merekam adegan mesumnya dengan korban. “Satu kejadian pencabulan direkam oleh tersangka,” katanya.

Aksi cabul ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari orangtua korban. Berbekal laporan tersebut, polisi mengamankan Abah pada kamis (11/1/2018) malam.

“Orangtua banyak yang lapor dan kami langsung bertindak melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tersangka di rumahnya,” kata Hendro.

Meski saat ini yang melapor baru 11 orang, tidak menutup kemungkinan korban bisa bertambah. “Penyelidikan masih terus dilakukan karena tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya,” ujar Hendro.

Atas perbuatannya, Abah dijerat Pasal 82 dan 76E UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. “Ancamannya minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun,” tuturnya.

(Baca juga: Anak dalam Video Mesum Menolak hingga Menangis Saat Perekaman )

Sementara itu, pria yang sudah menikah dan memiliki sembilan cucu ini mengaku dirinya tak bisa menahan hasratnya. “Saya melakukan ini karena suka, masih nafsu,” ujarnya.

Kompas TV Selain pendampingan psikolog, nantinya korban akan menjalani sejumlah kegiatan trauma healing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com