Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku dari Kemendes, 3 Wartawan Gadungan Peras Kades Rp 10 Juta

Kompas.com - 12/01/2018, 16:15 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Tiga wartawan gadungan diamankan jajaran Polres Garut setelah kedapatan memeras kepala desa di Kecamatan Cisewu. Ketiganya mengaku mendapat mandat dari Kementerian Desa untuk memeriksa penerapan dana desa di tingkat pemerintahan desa.

"Mereka juga sempat mengaku dari Kementerian Desa, lalu meminta uang Rp 10 juta kepada kepala desa," jelas Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dalam ekspose yang digelar di Mapolres Garut, Jumat (12/1/2018).

Menurut Budi, awalnya kepala desa sempat memberi uang sebesar Rp 1 juta kepada ketiga pelaku. Namun para pelaku kembali meminta uang kepada kades.

Hingga esok harinya, kepala desa pun kembali menyerahkan uang sebesar Rp 4 juta. Saat penyerahan uang kedua kalinya, pelaku pun diamankan oleh kepolisian setelah mendapat laporan dari masyarakat.

"Kita amankan pelaku setelah mendapat laporan dari masyarakat, dua orang dari Bekasi, satu dari Garut," katanya.

Terkait motif yang digunakan oleh para pelaku hingga kades memberi uang adalah dengan menakut-nakuti kepala desa soal masalah dana desa. Pelaku diduga tidak hanya melakukan aksinya di Cilawu, tetapi di daerah lain. Pihaknya pun masih terus mendalami kasusnya.

Baca juga : Pembuat Video Mesum Diduga Jual Video secara Manual di Bali

Dari ketiga wartawan gadungan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain uang tunai sebesar Rp 5 juta, satu unit mobil yang digunakan pelaku serta kartu pengenal wartawan.

"Kita masih dalami statusnya sebagai wartawan, kita juga akan koordinasi dengan Kementerian Desa karena mengaku-ngaku dari Kementerian Desa," jelas Budi.

Baca juga : Ini Jumlah Tunggakan Siswi SMAN 3 Lamongan yang Surati Ahok

Budi mengakui, dengan adanya dana desa, banyak pihak mencoba memanfaatkan untuk kepentingan pribadi dengan berbagai cara, termasuk seperti yang terjadi di Kecamatan Cilawu. Oleh karena itu, pihaknya siap menerima laporan dari para kepala desa jika ada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

"Yang pasti harus lebih waspada saja, kita siap menerima laporan dari masyarakat 24 jam, ini buktinya (ada penangkapan) kita siap," katanya.

Kompas TV Selain pendampingan psikolog, nantinya korban akan menjalani sejumlah kegiatan trauma healing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com