BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku bahwa dirinya tak pernah dimintai mahar oleh Partai Gerindra saat maju di Pilwalkot Bandung 2013 lalu.
Hal itu disampaikan Ridwan menyusul perang komentar antara Partai Gerindra dan La Nyalla Mattalitti soal mahar politik.
"Saya menyampaikan, saya tidak diminta mahar oleh Partai Gerindra, oleh PKS waktu dulu nya-walkot di Bandung," ucap pria yang kerap disapa Emil itu usai meresmikan Masjid Maaimmaskuub PDAM Tirtawening, Jalan Badak Singa, Jumat (12/1/2018).
"Saya tidak mengomentari La Nyalla. Saya cuma, akun (Twitter) saya di-tag oleh Gerindra yang mengatakan bahwa 'Gerindra tidak meminta mahar, silakan tanya ke Ridwan Kamil'. Makanya saya jawab sesuai fakta, tapi saya mah tidak ada dalam kapasitas mengomentari," tambah Emil.
(Baca juga : La Nyalla Kesal Dimaki Prabowo soal Uang Rp 40 M, Fadli Zon Sebut Miskomunikasi)
Meski tanpa mahar, saat Pilkada Kota Bandung, Emil mengaku tetap mengeluarkan dana dari kantong pribadi untuk ongkos kampanye serta membuat alat peraga, seperti baliho dan poster.
"Biaya untuk kampanyenya saya yang cari, masak gratisan, seperti untuk baliho, rapat akbar. Tapi untuk tiketnya tidak ada mahar termasuk sekarang (di Pilkada Jabar)," ungkapnya.
Emil mengaku, saat Pilkada Kota Bandung 2013 lalu, dia harus merogoh kocek hingga puluhan miliar untuk modal kampanye.
"Biaya Pilwalkot sekitar Rp 10 miliar, kalau Pilgub belum dihitung," tuturnya.