Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2018, 17:29 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com - Kedatangan pasangan bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati Kudus, Jawa Tengah, M Tamzil-Hartopo ke kantor KPU Kudus diiringi musik rebana serta lantunan shalawat. 

Pendaftaran mereka dihadiri oleh perwakilan partai pendukung dari PKB, PPP, dan Hanura. 

Saat itu mereka tampil dengan baju serba putih. Tamzil mengenakan baju putih, berpeci serta bersarung warna hijau. Sementara Hartopo mengenakan baju putih, peci, dan celana hitam.

Tamzil berharap proses pendaftarannya itu bisa berjalan dengan baik tanpa terkendala.

"Seperti proses untuk mendapatkan rekomendasi yang tentunya membutuhkan perjuangan. Saya berharap semua lancar," kata Tamzil, Kamis (11/1/2017).

Ketua KPU Kudus Khanafi mengatakan, dokumen syarat pencalonan telah diserahkan. Seperti rekomendasi dari DPP, partai pengusung, persetujuan partai politik, hingga visi dan misi. Syarat pencalonan 9 kursi juga terpenuhi.

"Sudah mengantongi 12 kursi yang tentunya memenuhi syarat pencalonan. Kemarin pasangan Tamzil-Hartopo mendaftar dengan diiringi rebana dan shalawat," kata Khanafi.

Baca juga : PKB Rekomendasikan Moh Tamzil-Hartopo Jadi Paslon Bupati Kudus

Sementara itu, persyaratan lain yang harus dipenuhi sebagian besar masih dalam proses pemeriksaan. Seperti hak pilih tidak dalam keadaan dicabut, catatan utang yang merugikan negara, pajak 5 tahun, dan lain-lain.

"Kita kasih tanda terima dan surat pengantar pemeriksaan kesehatan ke RSUP Karyadi Semarang karena sudah ada dokumen syarat pencalonan. Maka kita kasih tanda terima. Juga saya serahkan surat pengantar pemeriksaan kesehatan di RSUP Karyadi Semarang 12-13 Januari 2018," pungkasnya.

Tamzil bukanlah nama baru di telinga warga Kabupaten Kudus. Seusai tak lagi menjabat sebagai bupati Kudus, Tamzil sempat maju memperebutkan kursi gubernur Jateng pada Pilkada Jateng 2008. Kala itu, Tamzil berpasangan dengan Abdul Rozaq Raiz. Namun, duet Tamzil-Rozaq harus berakhir setelah dikalahkan Bibit Waluyo-Rustriningsih.

Setelah gagal pada Pilkada Jateng, Tamzil yang berstatus PNS dirangkul oleh Bibit dan diangkat menjadi kepala Dinas Ciptakaru Provinsi Jateng hingga Asisten Gubernur Jateng.

Pada Pilkada Kudus 2013, Tamzil kembali lagi mencalonkan diri sebagai bupati Kudus bersama Asyrofi. Namun, Tamzil digoyang kasus korupsi saat ia masih menjabat bupati. Dalam pilkada ini, Tamzil kalah oleh petahana Musthofa.

Baca juga : Ada 5 Pasangan Calon Bupati Kudus, Dua dari Jalur Perseorangan

Tamzil harus menghadapi masalah hukum atas sangkaan kasus korupsi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang menjatuhi hukuman 22 bulan penjara.

Tamzil baru bebas dari LP Kedungpane Semarang pada Desember 2015 setelah mendapat pembebasan bersyarat (PB) seusai menjalani masa asimilasi kerja sosial.

Sementara pasangan Tamzil pada Pilkada Kudus kali ini, Hartopo, merupakan anggota DPRD Kudus dari Fraksi PDI-P.

Kompas TV Kericuhan mewarnai proses pendaftaran bakal kepala daerah Purwakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com