Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Karawang Kewalahan Harga Beras Sentuh Rp 13.000

Kompas.com - 11/01/2018, 16:42 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang kewalahan mengantisipasi tingginya harga beras. Meski demikian, stok beras dipastikan aman. 

Salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Johar Karawang, Aking mengatakan, harga beras medium mencapai Rp 13.000. Harga tersebut melebihi batas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram. 

"Kurang tahu penyebab pastinya. Mungkin karena belum memasuki puncak panen," ujar Aking, Kamis (11/1/2018).

Hanya saja, Aking mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab tingginya beras tersebut.

(Baca juga : Harga Beras dan Daging Ayam Terus Naik)

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang Kadarisman tidak menampik adanya permainan spekulan yang menyebabkan harga beras tinggi. Namun tingginya harga beras kali ini lebih karena persoalan pasar.

"Kami melihat ini karena pasar. Dan pengertian pasar sendiri luas," ucapnya, Kamis. 

Karena itu, Kadarisman berharap, pengusaha beras bukan hanya mencari untung. Tapi juga mengedepankan aspek sosial. "Pengusaha mencari untung itu wajar. Jangan menaruh di daerah yang harganya tinggi sementara di daerahnya kosong," bebernya.

Kadarisman menyebut, Karawang belum memasuki masa panen puncak. Januari ini, panen di Karawang baru sekitar 10.000 hektar. 

"Mudah-mudahan nanti jika sudah memasuki panen puncak Karawang surplus dan bisa membantu kabupaten lain," tuturnya.

(Baca juga : Mendag Siap Tindak Tegas Spekulan Harga Beras)

Untuk membantu menekan harga, pihaknya bersama Bulog Sub Divre Karawang-Bekasi terus menggelar operasi pasar di beberapa titik.

Kepala Bulog Sub Divre Karawang Muhammad Syaukani mengatakan, Bulog telah menggelontorkan 40.000 ton beras untuk operasi di Karawang dan Bekasi. Jumlah tersebut bisa bertambah karena operasi pasar akan digelar hingga 31 Maret 2018.

"Per hari kita bisa distribusikan 400 hingga 500 ton, dengan HET Rp 9.350," katanya.

Menurutnya, saat ini harga beras di pasaran mulai terkendali. Hanya saja, tidak bisa langsung turun ke harga semula karena dipengaruhi harga beras dari luar daerah.

"Turunnya bertahap. Makanya operasi pasar akan tetap kami lakukan agar bisa turun ke harga awal," katanya.

Sementara untuk distribusi, pihaknya bekerjasama dengan mitra Bulog, distributor, satgas, atau Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK).

Kompas TV Cuaca buruk membuat panen beras tidak tepat waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com