LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Putra Hadi (25), seorang pemulung asal Simpang Kantor Lima, Kota Medan, Sumatera Utara, babak belur dihajar massa di Desa Pulo, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Senin (8/1/2018).
Putra dianiaya karena dituduh mencuri. Akibatnya, wajah Putra bengkak dan sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Selain itu, Putra juga dicopot pakaiannya oleh warga. Beruntung polisi segera tiba dan membawa Putra ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara.
Kapolsek Syamtalira Aron, Aceh Utara, Iptu M Jamil, menyebutkan, kejadian itu berawal saat seorang warga, Azkar (32) pulang ke rumah orangtuanya, Murni (55) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.
“Waktu itu, Putra ini sedang di halaman rumah. Melihat Azkar, dia (Putra) lompat pagar, itu keteragan warga. Dari situ, Azkar teriak pencuri dan ramai warga yang mengejarnya hingga terjadi pemukulan,” terang Jamil.
Polisi kemudian mengamankan Putra dan melakukan penyelidikan untuk mencari barang bukti pencurian. Namun, sambung Iptu Jamil, di tubuh Putra tak ditemukan apa pun terkait tuduhan pencurian tersebut.
“Kita sudah cari dompet, atau apa pun lah dari lokasi. Tidak ditemukan. Ini tuduhan saja yang berakhir dari pemukulan,” katanya.
Baca juga : Terduga Pencuri Motor Tewas Dihakimi Massa di Garut Selatan
Dia mengimbau warga tidak main hakim sendiri. Sehingga, tak mengakibatkan korban jiwa.
“Kita imbau jangan main hakim sendiri. Kalau curiga, laporkan ke polisi. Biar kita tangani,” pungkasnya.