Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban "Bully" Anak-anak, Kakek Aliming Sering Didatangi Orang yang Simpatik

Kompas.com - 05/01/2018, 06:24 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Aliming (70) tampak menikmati segelas kopi di warung yang berada di petak pasar penampungan tanah merah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sambil mengawasi beberapa sapi yang diikat di lapangan di samping pasar.

Tugasnya memang hanya mengawasi beberapa sapi milik juragannya agar tidak lepas dan mengganggu warga.

“Biasanya setelah sapi agak gemuk nanti diambil juragan, diganti lagi dengan sapi kurus. Begitu terus,” ujarnya, Kamis (4/1/2018).

Aliming mengaku sekarang banyak warga Nunukan yang mencari dirinya untuk sekadar berbincang atau memberikan uang untuk membeli rokok setelah video dirinya jadi korban bully sekelompok anak beredar di media sosial Facebook.

Kadang beberapa orang yang tak dikenal menengok dirinya yang tinggal di bedak pasar nomor 14.

“Banyak yang nyari saya pengen tahu keadaan saya. Banyak juga yang ngasih uang,” imbuhnya.

Baca juga : Mayat di Sumedang adalah Sopir Truk Korban Penganiayaan Orang Tak Dikenal

Saat diajak ngobrol, banyak hal yang dilupakan oleh Aliming, termasuk sejak kapan dia mulai bekerja mengawasi sapi-sapi milik juragannya.

Dia mengaku baru 2 hari bekerja, padahal dari pengakuan sejumlah tetangganya, pria yang mengaku berasal dari Kabupaten Sopeng, Sulawesi Selatan, tersebut telah hampir 6 bulan bekerja.

Pria yang pandai memijat tersebut sebelumnya mengaku bekerja di Malaysia sebagai tukang pijat keliling sebelum "terdampar" di Nunukan.

Sebuah video berisi sekelompok anak menganiaya Aliming dengan cara menendang dan memukul sempat menjadi viral dan menghebohkan warga Nunukan.

Lokasi video berada di sebuah bangunan los pasar yang tidak terpakai yang berada di deretan tempat Aliming tinggal. Selain menendang dan memukul, sejumlah anak anak yang berusia 5 hingga 10 tahun tersebut juga berbicara kurang sopan terhadap Aliming.

Menanggapi video yang beredar, Aliming justru membantah adanya penganiayaan karena anak-anak tersebut merupakan teman bermain, dan dia justru meminta warga menghapus video tersebut.

“Tidak benar itu. Tidak ada saya dipukul. Saya minta dihapuslah video itu,” ucapnya.

Baca juga : 3 Siswi Pelaku Penganiayaan Temannya Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Kadir, salah satu tetangga Aliming, mengaku kakek penjaga sapi di Pasar Tanah Merah tersebut memang sering menjadi korban kejahilan anak-anak kecil yang sering bermain di pasar Tanah Merah.

Kadang-kadang kejahilan anak-anak tersebut, menurutnya, sudah melebihi batas. Beberapa anak bahkan sempat merebahkan sepeda motor milik juragan yang sering digunakan Aliming. Namun perbuatan anak-anak tersebut karena Aliming suka melayani candaan anak-anak kecil.

“Dia suka layan anak anak di sini. Kadang dia kejar-kejar itu anak, jadi anak-anak itu anggap dia teman main. Tapi memang kurang ajar kalau sudah sampai nendang,” katanya.

Kompas TV Kasus KTP elektronik ini memang menyita banyak perhatian, tak hanya masyarakat umum, warga net penghuni jagad maya pun, turut beraksi beragam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com