Masyarakat Pohuwato Tuntut Polisi Hentikan Kekerasan terhadap Warga

GORONTALO, KOMPAS.com – Sejumlah anggota masyarakat Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menggelar demonstrasi untuk memprotes kekerasan terhadap warga oleh oknum aparat kepolisian.

Dengan membawa spanduk, mereka berorasi menuntut perlakuan adil dan meminta Kapolres Pohuwato memproses hukum oknum polisi yang melakukan kekerasan terhadap anggota masyarakat. Kasus terbaru dialami oleh Azis Ismail yang dipukuli oleh oknum polisi.

“Azis Ismail pada Sabtu (30/12/2017) mendapat kekerasan fisik dari oknum polisi. Ia sempat diikat tangannya lalu dikeroyok oleh oknum polisi. Tidak dibenarkan bagi kepolisian untuk melakukan tindakan fisik yang berlebihan,” kata Fauzan Azim, peserta demo, Kamis (4/1/2018).

Menurut Fauzan Azim, kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap warga Pohuwato cenderung meningkat.

“Dalam tujuh tahun terakhir, tercatat 10 kasus tindak kekerasan yang inprosedural yang dilakukan oknum anggota Polres Pohuwato. Semuanya terkesan hilang begitu saja,” kata Fazan.

Baca juga: KPA: Polisi, Pelaku Kekerasan Terbanyak dalam Konflik Agraria

Dia menuturkan, kasus Abdul Wahab Tuadingo (Ndupo), terduga pencurian sapi yang ditembak mati, tidak jelas penyelesaiannya.

Fazan berharap polisi bertindak profesional dalam menangani masalah di tengah masyarakat. Tindakan kekerasan terhadap warga hanya akan menghasilkan luka di hati masyarakat dan akan menjauhi kepolisian.

Sementara itu, di depan para pengunjuk rasa, Kapolres Pohuwato AKBP Ary D Setiawan menyatakan akan menuntaskan kasus ini dan berlaku adil terhadap semuanya.