Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NTT dan Australia Gelar Pertemuan Bahas Kasus Minyak Montara

Kompas.com - 02/01/2018, 09:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

NUSA TENGGARA TIMUR, KOMPAS.com - Perwakilan warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban tumpahan minyak Montara di Laut Timor, menggelar pertemuan dengan perwakilan pemerintah Australia.

Warga NTT yang menjadi korban muntahan minyak diwakili oleh Ferdi Tanoni, sedangkan Pemerintah Australia diwakili oleh pejabat senior Kementerian Luar Negeri Australia.

Pertemuan yang digelar di Canberra itu khusus membahas percepatan penyelesaian kasus Montara.

Ferdi Tanoni kepada Kompas.com, Selasa (2/1/2017) pagi, mengatakan, dalam pertemuan tersebut pada prinsipnya Pemerintah Australia menerima baik usulan tim advokasi rakyat korban Montara.

Usulan itu, lanjutnya, yakni bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan rakyat korban untuk merancang sebuah perundingan penyelesaian kasus Montara.

"Tujuan perundingan yakni untuk mempercepat penyelesaian kasus itu secara menyeluruh dan komprehensif, dengan melibatkan semua pihak terkait dalam meja perundingan tanpa mengintervensi gugatan petani rumput laut di Pengadilan Federal Australia," jelasnya.

Menurut Ferdi, pada pertemuan tersebut, pemerintah Australia sependapat bahwa kasus Montara ini harus secepatnya diselesaikan sehingga tidak menjadi batu sandungan hubungan bilateral Australia-Indonesia.

Baca juga : Korban Tumpahan Minyak di NTT Diupayakan Dapat Kompensasi

Ferdi mengaku, dalam pertemuan tersebut ia didampingi perwakilan Peduli Timor Barat di Australia, Greg Phelps.

"Tentunya kita sependapat bahwa usulannya berupa timeline penyelesaian kasus Montara di luar pengadilan yang telah disampaikan kepada Pemerintah Australia itu perlu segera mendapatkan persetujuan resmi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan," ujar Ferdi.

Ferdi menyebut, usulan yang disampaikan kepada Pemerintah Australia itu adalah satu penyelesaian secara menyeluruh dan komprehensif, yakni bukan saja meliputi kerugian sosial ekonomi rakyat, tetapi juga meliputi kerusakan lingkungan di 13 kabupaten dan kota di Provinsi NTT yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste itu.

Baca juga : Pengadilan Australia Kabulkan Gugatan Petani Rumput Laut Asal NTT

Ferdi pun telah meminta waktu untuk bertemu dengan Menteri Luhut Binsar Panjaitan pada awal Tahun 2018 ini, guna mempercepat proses penyelesaikan kasus itu.

Kompas TV Truk bak terbuka bermuatan BBM terbakar saat melintas di sekitar Terminal Induk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com