Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ambruk, Jalan Trans-Kalimantan Sampit ke Pangkalan Bun Putus

Kompas.com - 30/12/2017, 17:40 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

SERUYAN, KOMPAS.com - Jembatan Sungai Rungau, di Jalan Trans-Kalimantan Kilometer 105 Sampit-Pangkalan Bun, ambruk setelah diterjang banjir, Sabtu (30/12/2017) dini hari.

Akibatnya, jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan beberapa kota di Kalimantan Tengah di jalur selatan itu terputus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Sabtu, kedua sisi jembatan sepanjang 15 meter itu patah. Ini diduga akibat tanah fondasinya tergerus setelah diguyur hujan semalaman dan diterjang banjir.

Sementara cuaca di sekitar lokasi patahnya jembatan, tepatnya di Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, hingga Sabtu (30/12/2017) sore ini masih diliputi hujan.

"Hujan deras mulai pukul 08.00 malam sampai 12.00 malam. Orang-orang banyak keluar, kiri-kanan kebanjiran. Ikan lele, ayam, hanyut terkena air. Pukul 00.30 air mulai turun, akhirnya jembatan itu ambruk," ujar Mukman (67) warga di sekitar lokasi banjir.

Jembatan Sungai Rungau di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang ambles, Sabtu (30/12/2017)Kompas.com/Budi Baskoro Jembatan Sungai Rungau di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang ambles, Sabtu (30/12/2017)
Menurut Syaoroni, warga lainnya, air dari Sungai Rungau meluber hingga ke jalan di kedua sisi jembatan.

Sejumlah bus malam dari Palangkaraya dengan tujuan Pangkalan Bun pun terjebak dalam banjir.

Sopir bus Yessoe, Ahmad Yasin mengatakan, hujan deras mulai turun sejak busnya melaju di daerah Bangkal, Kabupaten Kotawaringin Timur, atau 70 kilometer dari Sampit.

"Masuk (daerah) Sebabi sudah dalam. Sampai titik di Kilometer 90, banjir sudah mulai menyeberang. Di Kilometer 91 banyu mulai tinggi. Jadi kami dipandu oleh kernet untuk memilih jalan. Sampai terakhir di Kilometer 100 itu ada truk muatan hanyut oleh arus," ucap Yasin.

Antrean bus di lokasi ambruknya jembatan Sungai Rungau Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (30/12/2017)Kompas.com/Budi Baskoro Antrean bus di lokasi ambruknya jembatan Sungai Rungau Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (30/12/2017)
Akibat kejadian ini, bus antarkota terpaksa menurunkan penumpangnya. Penumpang yang masih bisa menyeberang dengan berjalan kaki itu kemudian dipindahkan ke bus penjemput dari kota tujuan, di seberang jembatan yang ambruk.

Lalu lintas pun dialihkan ke jalan alternatif, melalui kawasan perkebunan kelapa sawit milik Grup Sinarmas.

"Namun, bus dan truk Fuso tak bisa melintasi jalan alternatif itu," tutur Kapolsek Hanau, Iptu Gede Suwarmayasa kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017).

Akibat banjir yang memutuskan Jembatan Sungai Rungau di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, warga harus menggotong sepeda motornya untuk melintassKompas.com/Budi Baskoro Akibat banjir yang memutuskan Jembatan Sungai Rungau di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, warga harus menggotong sepeda motornya untuk melintass
Sementara itu, banyak di antara pengendara sepeda motor nekat melintasi jembatan ambrol itu. Namun, mereka harus menggotong sepeda motornya, dengan bantuan warga sekitar untuk melintasi jembatan.

Pantauan Kompas.com, kondisi tanah di sekitar Sungai Rungau masih labil. Beberapa kali terlihat reruntuhan tanah dari tepi sungai dan dasar sungai, sehingga menimbulkan gelombang air.

Kompas TV Sebuah jembatan di kecamatan Kretek, bantul, Yogyakarta, tergerus derasnya aliran sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com