Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Ayam Mulai Langka di Anambas, 1 Orang Hanya Boleh Beli 2 Papan

Kompas.com - 29/12/2017, 22:23 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Buruknya cuaca di Perairan Kepulauan Riau (Kepri) benar-
benar berdampak pada tranpsortasi pangan di pulau-pulau sekitar.

Seperti di Kabupaten Anambas, khususnya di pulau Tarempa, keberadaan telur ayam mulai langka. Bahkan saat ini warga yang ingin membelinya hanya diberikan dua papan saja.

"Beginilah kalau sudah musim utara, transportasi kebutuhan bahan pokok menjadi terganggu,"
kata Bupati Anambas Abdul Haris via telepon selulernya, Jumat (29/12/2017).

Haris, begitu panggilan akrabnya, mengaku rata-rata bahan pokok yang ada di Anambas dipasok dari Tanjungpinang dan sebagian dari Kalimantan.

"Tergantung kapal, kadang dari Tanjungpinang, kadang juga dari Sentete, Singkawang, Kalimantan Barat. Tapi kalau musim utara ini, kapal agak telat tiba di Anambas," ungkap
Haris.

Tian, warga Tarempa kepada Kompas.com mengaku kejadian ini sudah mulai terasa sejak
sebulan lalu, namun benar-benar langka dalam minggu ini.

"Tidak boleh lebih belinya, satu orang hanya dikasih dua papan saja, dan itu pun tidak boleh
berulang kali belinya. Bisa beli lagi esok harinya, itu pun kalau masih ada," kata Tian.

Baca juga : Jelang Natal, Harga Telur Ayam di Jaktim Melambung karena Hal Ini...

Tidak hanhya telur, sejumlah barang pokok lainnya juga mulai langka, seperti sayur kol, wortel, kentang, tomat dan sejumlah sayuran lainnya. Hanya saja tidak separah ketersedian telur ayam.

Ketersediaan telur ayam ini pun sebelumnya menjadi perhatian Satgas Pangan Kabupaten
Kepulauan Anambas. Dari pengecekan yang dilakukan ke enam toko yang biasa menjual
sembako di Tarempa belum lama ini, ketersediaan telur diketahui kosong.

Hal ini disebabkan transportasi kapal dari Tarempa ke Tanjungpinang yang
biasa membawa telur, bawang merah serta cabai belum beroperasi dengan normal karena faktor cuaca.

Baca juga : Jual Telur Penyu, Dua Orang di Jember Ditangkap Polisi

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Suratman mengatakan, perairan Kepulauan Anambas saat ini mengalami kecepatan angin 15 sampai 25 knots, sementara ketinggian gelombang sampai lima meter.

"Buruknya cuaca saat ini akan terus dirasakan hingga pertengahan Januari 2018 mendatang," kata Suratman.

Hal ini yang perlu menjadi perhatian untuk para nelayan di perairan Anambas, karena selain tingginya gelombang, bahaya angin cumulonimbus juga kerap terjadi di perairan Kepulauan Anambas.

Kompas TV Harga sembako di beberapa daerah naik jelang tahun baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com