Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian 6 Korban Kapal Karam di Waduk Cirata Dihentikan Sementara

Kompas.com - 28/12/2017, 06:26 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah 7 hari pencarian, Basarnas Jawa Barat menutup sementara pencarian enam orang hilang korban kapal karam di Waduk Cirata yang terjadi Kamis (21/12/2017).

"Kepala Basarnas Jawa Barat, Riyadi menyatakan, pada hari ke-7 ini operasi SAR Waduk Cirata dinyatakan ditutup (sementara)," kata Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, dalam keterangan persnya, Rabu (27/12/2017).

Penutupan ini sesuai dengan UU No 29 Tahun 2014, di mana operasi dilaksanakan selama 7 hari. "Namun apabila hari yang datang ditemukan tanda-tanda, operasi SAR dapat dibuka kembali," jelasnya.

Joshua menjelaskan, tim SAR gabungan sudah mencari lebih dari radius 3 km. Berbagai cara ditempuh, mulai dari penyisiran, penyelaman, pencarian menggunakan ROV, pemantauan dari darat, menggunakan metode ombak , jangkar, hingga memindahkan keramba.

"Sudah dilakukan semua, namun hasil nihil," ujar Joshua.

(Baca juga : Perahu Tenggelam di Waduk Cirata, 14 Orang Selamat, 7 Penumpang Hilang )

Tim SAR gabungan telah merapikan alat-alat pencarian dan mengangkat perahu dari air. Pencarian keenam orang hilang di Waduk Cirata, Purwakarta, dinyatakan ditutup sementara. "Selanjutnya tetap diadakan pemantauan," katanya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (21/12/2017) skeitar pukul 14.00 WIB.

Perahu bargas atau bermesin tempel itu mengangkut penumpang yang kebanyakan petani. Para petani tersebut rencananya akan pulang ke rumahnya di Kampung Rawabaru, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.

"Para korban sehari-harinya berladang atau berkebun di lahan milik PT PJB UP. Cirata BPWC, yang letaknya di Pulau Cinusa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta," tuturnya.

(Baca juga : Kronologi Tenggelamnya Perahu Berpenumpang 21 Orang di Waduk Cirata )

Karena cuaca mendung dan mau hujan, para korban ini pulang melintasi waduk Cirata dengan menggunakan perahu Bargas. Namun di tengah perjalanan angin mulai kencang yang mengakibatkan kepanikan penumpang hingga akhirnya perahu tenggelam.

"Angin kencang, perahu tersebut oleng sehingga seluruh penumpang di perahu tersebut panik dan perahu tenggelam. Sebagian korban berhasil selamat karena berenang dibantu dengan bambu yang ditemukan di TKP, dan bantuan warga petani ikan di sekitar TKP," jelasnya.

Selama beberapa hari, 136 personel tim SAR gabungan diterjunkan untuk mencari keenam orang hilang. Keenam orang tersebut yakni Rus (50), Dadang (60), Cicah (60), Iyat(60), Siti (10), dan Dudun (8).

Kompas TV Pencarian terhadap korban tenggelam masih dilakukan hingga Kamis (21/12).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com