Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota: Tidak Ada korban Jiwa dalam Bencana Banjir di Makassar

Kompas.com - 26/12/2017, 11:46 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kota Makassar menyebabkan empat warga tewas dan tiga terluka. Kabar tersebut disanggah Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan. Ia mengaku belum menerima laporan terkait korban banjir. 

Pria yang akrap disapa Danny Pomanto ini mengatakan, empat warga Makassar yang tewas disebabkan karena kecelakaan. Korban Antang tewas setelah melompat dari jembatan hingga terseret arus.

"Saya tidak mendapat laporan khusus soal korban banjir. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di Makassar. Lebih kepada faktor kecelakaan, karena kalau yang meninggal kemarin itu dia melompat dari jembatan. Jembatannya pun tidak rendah," ujarnya, Selasa (26/12/2017).

Untuk mengatasi banjir besar yang masih mengancam Makassar, pihaknya akan memperbaiki seluruh drainase. Selain itu, Pemerintah Kota Makassar pun akan membuat shelter evakuasi untuk menampung para pengungsi banjir.

"Selain drainase diperbaiki, shelter evakuasi juga akan dibuat di Makassar. Jadi tidak selalu masjid yang dijadikan lokasi evakuasi korban banjir," tuturnya.

(Baca juga : Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Mengapung di Lokasi Banjir Makassar )

Menurut data peristiwa yang terjadi selama banjir melanda Kota Makassar, seorang pemuda, Diki (15) warga Antang, Kecamatan Manggala tewas tenggelam terseret arus banjir yang cukup deras. Diki tenggelam Sabtu (23/12/2017) dan ditemukan tewas oleh tim SAR Gabungan, Minggu (24/13/2017) pagi. 

Jenazah korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal hilangnya Diki terseret arus di jembatan Nipa-nipa, Kelurahan, Antang, Kecamatan Manggala. Korban terbawa arus banjir di Jalan Inspeksi PAM, Nipa-Nipa, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.

Korban yang tinggal di lokasi banjir ini, terbawa arus yang cukup deras. Korban terseret arus banjir, ketika hendak menolong temannya yang nyaris tenggelam. Namun temannya berhasil menggapai pohon pisang yang terbawa arus, sedangkan korban hilang terbawa arus deras.

Korban banjir lainnya yakni seorang paruh baya, Lukman Sani (55) ditemukan mengapung di lokasi banjir di sekitar proyek Middle Ring Road di Jl Dr Leimena, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (22/12/2017).

Korban ditemukan mengapung di genangan air sedalam satu meter di sekitar lokasi proyek. Korban merupakan pengawas proyek Middle Ring Road ini sudah tiga hari dinyatakan hilang semenjak hujan daras yang terus mengguyur Kota Makassar.

(Baca juga : Satu Warga Antang Hilang Terseret Arus Banjir di Makassar )

Peristiwa lainnya, menimpa  seorang ibu rumah tangga, Nurjanah (46) dan 3 orang anaknya, Nurhayati Hidayah (21), Nur Hikmah (19), dan Fitra (13).

Mereka tertimpa reruntuhan bangunan tembok dinding perusahaan olahan jagung CV Graha Mitra Sejati di kawasan Bontojai Jl Kapasa Raya, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar yang ambruk, Kamis (21/12/2017) malam.

Korban lainnya yakni Fadli (7) warga Jalan Angin Mamiri ini tewas diduga tersengat listrik dari air tergenang di depan rumahnya, Kamis (21/12/2017).

Ibu korban, Farida menjelaskan, pada pukul 06.30 Wita, korban turun dari rumah untuk mandi dan berangkat ke sekolah. Beberapa menit kemudian, ibu korban melihat anaknya di genangan air di depan rumahnya.

Anggota Polsek Tamalate yang menerima Iaporan dari ketua RW O6, Yusuf Dg Ngoyo menyebutkan, ada anak kecil tewas tersengat listrik di genangan air depan rumahnya.

Di depan rumah korban, terlihat kabel induk listrik tersentuh dengan dinding seng yang bersentuhan dengan genangan air.

Kompas TV Tim penyelamat gabungan di Filipina, kembali mencari korban banjir dan tanah longsor yang dipicu badai tropis tembin di Provinsi Mindanao, Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com