SEMARANG, KOMPAS.com - Perayaan Natal di Kota Semarang, Jawa Tengah diwarnai dengan pemakaian kostum unik daerah. Hal itu terlihat saat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyambangi Gereja Kristen Indonesia (GKI) Semarang.
Datang sekitar pukul 21.00 WIB, Hendrar disambut jemaat yang melakukan misa Natal. Dalam penyambutan itu, puluhan jemaat ternyata memakai kostum pakaian adat dan etnis, seperti dari pakaian khas Cina, Betawi, Padang, Medan, hingga Jawa.
"Saya titip pesan, perbedaan-perbedaan ini menjadi berkah untuk kit saling mengamankan, untuk saling menghormati dan saling mengisi serta membuat Kota Semarang lebih baik," ujar Hendrar dalam pesan singkatnya, Senin (25/12/2017).
Untuk menjamin kondisi, Wali Kota bersama Muspida berkeliling ke sejumlah gereja di Kota Semarang. Hendrar memastikan perayaan Natal di Semarang aman.
Baca juga : Gubernur Ganjar: Selamat Natal, Saya Lihat Semuanya Bahagia
Tiga gereja disambangi yaitu Gereja Katedral, Gereja Holy Stadium, dan Gereja Kristen Indonesia. Di dua gereja awal, Hendrar ikut meninjau bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Muspida Jateng.
"Kunjungan ini untuk memastikan bahwa kebhaktian di malam natal kita di Kota Semarang berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Kepada warganya yang merayakan, Wali Kota mengucapkan hari Natal. Ia pun meminta jemaat untuk tidak takut merayakan Natal karena Pemerintah bersama komponen lain menjamin perayaan itu.
Terjunkan 1.234 Personel
Sebagai salah satu pilar pengamanan, sejumlah polisi ditugaskan untuk tugas itu. Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji, pihaknya menerjunkan 1.234 personil untuk mengamankan perayaan natal dan malam tahun baru.
Rinciannya yaitu 920 personel kepolisian dan 314 sisanya dari instansi terkait.
"Saya pastikan perayaan natal kami amankan. Saya yakinkan di Semarang tidak akan terjadi gangguan dalam bentuk apapun,” tambahnya.
Kepada warga yang meninggalkan rumahnya dalam libur Natal, Kapolrestabes minta agar dilaporkan ke aparat setempat baik RT/RW tempat ia bermukim.