Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Berkebutuhan Khusus Menangis Sambil Basuh Kaki Sang Ibu

Kompas.com - 21/12/2017, 22:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Isak tangis pecah tatkala belasan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) SLB-B YPPALB Kota Magelang, Jawa Tengah, membasuh kaki ibu mereka masing-masing. Suasana haru begitu terasa di antara alunan lagu milik penyanyi Melly Goeslow berjudul "Bunda".

Aksi membasuh kaki ibu itu adalah sebagai ungkapan anak-anak yang sangat mengasihi ibu mereka. Di balik kekurangan fisik, sejatinya mereka paham betul betapa beratnya memiliki anak yang berbeda dengan yang lain.

Ungkapan tersebut menjadi cara mereka menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2017. Selain membasuh kaki, anak-anak usia SD-SMA itu juga memberikan bunga kepada ibu masing-masing.

"Sungguh mengharukan, saya tak bisa berkata-kata. Ini kali pertama anak-anak membasuh kaki kami dengan tulus," kata Winasih (46), ibu salah satu siswa penyandang tunarungu, Egidia Naila Khansa (13), usai kegiatan, Kamis (21/12/2017).

Winasih menuturkan, momen istimewa bertajuk "Kelas Orang Tua" itu mengingatkannya pada masa lalu ketika buah hatinya pertama kali divonis tidak bisa mendengar dan berbicara sejak lahir. Hatinya sungguh pilu.

Baca juga : Ketika Anak Berkebutuhan Khusus Tampil Menari Gandrung di Banyuwangi

Berbagai cara telah ia lakukan demi kesembuhan putri keduanya itu. Winasih pergi ke dokter, pengobatan alternatif sampai "orang pintar". Namun usahanya tak membuahkan hasil.

"Ketika itu rasanya enggak karuan, saya sempat putus asa. Sampai akhirnya saya sadar kalau ini sudah kehendak Allah SWT. Saya ikhlas dan benar-benar memerhatikannya sampai sekarang,” katanya.

Seiring berjalannya waktu, Winasih justru semakin bangga dengan putrinya. Warga Kampung Jaranan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, itu pun mengajak seluruh ibu yang bernasib sama agar tetap semangat dan tidak menyia-nyiakan anaknya yang berkebutuhan khusus.

“Untuk ibu anak ABK harus semangat, gali kemampuannya, jangan malu tapi berbanggalah," tuturnya.

Isak tangis selanjutnya berubah menjadi suka cita ketika anak-anak ABK itu menampilkan bakat-bakat mereka di bidang seni, olahraga dan lainnya. Di atas panggung mereka menari tradisional, silat, hingga menunjukkan kemampuan membuat kerajinan tangan, membuat wayang sampai membatik.

Kepala SLB-B YPPALB Kota Magelang, Edy Purwanto mengutarakan, aksi membasuh kaki ibu yang dilakukan anak-anak didiknya sejalan dengan program pemberdayaan orangtua dan anak dalam rangka peningkatan kapasitas.

“Ini sejalan dengan program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas mereka sebagai orangtua ABK,” jelasnya.

Baca juga : Kisah Anak-anak Berkebutuhan Khusus yang Sekolah di SD Negeri

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menyerukan bahwa ABK memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak pada umumnya untuk bisa berkarya dan berprestasi. Masyarakat diminta untuk tidak memandang sebelah mata, apalagi mengucilkan mereka.

“Anak-anak ini bukan produk Tuhan yang gagal. Mereka punyak hak yang sama dengan yang lain. Jangan kucilkan dan sia-siakan mereka,” ucapnya.

Kompas TV Seorang anak menjadi korban setelah diteriaki maling oleh orang yang diduga maling sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com