Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2017, 07:36 WIB
Agie Permadi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Komputerisasi diprediksi akan mengancam lapangan pekerjaan pada tahun 2030. Sebab, masuknya dunia ke era revolusi industri keempat mengakibatkan kecerdasan buatan mengambil peran vital dalam perkembangan teknologi digital.

Untuk menyongsong datangnya era digital ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) mempersiapkan mahasiswanya di segala bidang dengan tiga ciri khasnya, yaitu excellence in teaching, excellence in research, dan excellence in innovation

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, perubahan ini membutuhkan respons yang cepat dengan cara yang berbeda pula. Kesiapan sumber daya manusia yang adaptif menjadi perhatian Kadarsah. Untuk itu, menurut dia, akan ada beberapa hal yang dapat memengaruhi pendidikan tinggi ke depan.

Pertama, yaitu terjadinya demokratisasi akses ilmu pengetahuan. Artinya, akses terhadap ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas pada dinding bangunan kampus atau lembaran buku.

“Setiap orang yang memiliki konektivitas di telepon seluler sudah bisa mengakses ilmu pengetahuan,” ujar Kadarsah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/12/2017).

Baca juga: Kolaborasi Multidisiplin, Tantangan Pendidikan Tinggi Abad-21

Kedua, yaitu pendidikan yang dipengaruhi oleh teknologi digital. Artinya, media yang digunakan untuk menyampaikan pendidikan pun bisa semakin beragam.

Ketiga, yaitu integrasi perguruan tinggi dengan dunia industri. Mahasiswa perlu mengetahui masalah-masalah yang terjadi di dunia industri yang semakin cepat berubah sehingga pengenalan dini pada industri akan menjadi vital bagi mahasiswa.

Terakhir, adanya persaingan perguruan tinggi untuk mendapatkan dana dalam bidang riset dan industri.

Kompas TV Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com