Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Warga Solo Diduga Keracunan Makanan dari Posyandu

Kompas.com - 20/12/2017, 20:05 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Belasan warga di RW 009, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan seusai mengonsumsi makanan tambahan dari Posyandu.

Para korban, mulai dari anak balita hingga orangtua, terpaksa dilarikan ke beberapa rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Ketua Posyandu RW 009, Kelurahan Gilingan, Sri Purnamaningrum menjelaskan, kejadian itu bermula saat 31 warga bersama anak balitanya di RW 009, Kelurahan Gilingan, mengikuti kegiatan timbangan Posyandu yang diselenggarakan di gedung serbaguna RW setempat pada Selasa (19/12/2017) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Selesai timbangan, mereka mengambil makanan dan pulang. Kira-kira pukul 14.30 WIB warga sudah pada ramai. Katanya mau demo gitu," katanya kepada wartawan di Solo, Rabu (20/12/2017).

Adapun makanan yang dibagikan dalam kegiatan Posyandu berisi nasi, sup ayam, tempe, dan agar-agar.

Mendengar ada laporan warga yang keracunan seusai mengonsumsi makanan Posyandu, Sri lantas mendatangi sang juru masak. Dia menanyakan terkait makanan yang dimasak hingga menyebabkan warga mual, pusing hingga muntah.

Ada 16 warga dari 31 warga yang mengikuti Posyandu diduga keracunan seusai mengonsumsi makanan tambahan itu.

"Yang masak makanan saya tanyaian masaknya jam berapa. Katanya jam 3 pagi," terangnya.

Baca juga : Keracunan Makanan Saat Acara Ulang Tahun, 1 Orang Tewas, 11 Dirawat

Agar korban tidak semakin parah, Sri kemudian melaporkan kejadian itu ke Puskesmas Kelurahan Gilingan. Warga yang diduga keracunan makanan diperiksa satu persatu. Sementara yang kondisi kesehatanannya menurun dirujuk ke rumah sakit.

"Mereka yang keracunana ini ada usia anak-anak dan orangtua. Biasanya anaknya enggak mau, terus (makanan) dimakan ibunya. Ada juga kakaknya yang makan," ujarnya.

Paramedis Perawat Puskesmas Kelurahan Gilingan, Didik Subagiyo mengatakan, pihaknya menerima laporan warga yang diduga keracunan makanan pada Selasa sekitar pukul 15.15 WIB. Kemudian pihaknya menerjunkan tim medis untuk menangani warga yang tidak dibawa ke rumah sakit.

"Ada 15 pasien (warga) yang kita tangani di sana. Satu di antaranya (anak) balita umur 3 tahun kita rujuk ke RS Tri Harsi karena kondisinya terlalu lemah dan banyak cairan yang keluar," katanya.

Pada waktu kejadian ada 11 warga yang dibawa ke RS Brayat Minulyo. Lima di antaranya terpaksa harus menjalani rawat inap karena kondisi kesehatannya menurun.

Ada satu warga yang dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan dua di RSUD Dr Moewardi Jebres. Kemudian di RS Tri Harsi ada empat orang menjalani rawat inap.

"Beberapa warga yang kondisinya sudah membaik diperbolehkan untuk pulang," ungkap dia.

Baca juga : Makan Nasi Goreng, Ratusan Pelajar SD dan SMP di Palu Keracunan

Kepala Bagian Humas dan Marketing RS Brayat Minulyo, Brigitta Adventa mengatakan, masih ada lima pasien yang menjalani rawat inap. Namun kondisi pasien saat ini sudah membaik dibanding pada saat pertama kali masuk.

"Masih ada beberapa yang masih mual dan muntah. Tapi kondisi mereka lebih baik dibandingkan awal pertama masuk rumah sakit. Beberapa di antara mereka juga sudah bisa diajak komunikasi," terangnya.

Kompas TV Puluhan Warga Sukabumi, Jawa Barat, mengalami keracunan seusai menyantap bubur ayam. Selain korban orang dewasa, terdapat sejumlah anak balita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com