Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ibu, Ganjar Ingatkan Kasus Anak Meninggal karena Ditolak Puskesmas

Kompas.com - 20/12/2017, 20:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan jajarannya untuk memperbaiki sistem pelayanan di bidang kesehatan.

Di sela peringatan hari ibu tingkat Jateng di Kabupaten Brebes, Ganjar ingin masyarakat dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan. Tidak boleh ada lagi masyarakat yang ditolak berobat hingga meninggal dunia.

"Kemarin sempat viral, ibu mau periksakan anaknya ditolak di Puskesmas, anaknya meninggal. Itu menjadi kritik agar kita terus membenahi layanan kesehatan. Saya minta Dinas Kesehatan agar prosedur disederhanakan," kata Ganjar, Rabu (20/12/2017).

Ganjar menghendaki administrasi kesehatan tidak perlu berbelit. Sistem pelayanan dan administrasi perlu diperbaiki agar tidak lagi menimbulkan korban di kemudian hari.

(Baca juga : Bayinya Meninggal, Sang Ibu Mengaku Kecewa karena Tidak Direspons Petugas Puskesmas )

Seperti diketahui, seorang balita di Brebes diberitakan meninggal dunia lantaran ditolak pengobatannya di Puskesmas. Balita tujuh bulan bernama Icha Selfia, meninggal pada Minggu (10/12/2017).

Sebelum meninggal, sang ibu Emtiti (32) membawa putrinya berobat ke Puskesmas Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Namun pengobatannya ditolak karena alasan kelengkapan administrasi.

Pria 49 tahun ini menambahkan, perlu aksi untuk menekan angka kasus kematian bayi maupun ibu. Meski ada kasus balita meninggal, Ganjar memuji komitmen Brebes dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

"Saya apresiasi turunkan kasusnya. Dari penduduk mencapai 1,8 juta memang turun, tapi masih butuh perhatian," tambahnya.

(Baca juga : Bayi Meninggal karena Ditolak Berobat di Puskesmas, Gubernur Ganjar Marah )

Bupati Brebes Idza Prihati mengungkapkan, angka kematian ibu (AKI) dan anak menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada 2016, kematian ibu tercatat 54 orang. Pada 2017 menurun menjadi 30 orang.

Sementara angka kematian bayi pada 2016 mencapai 444 bayi, turun di 2017 menjadi 321. 

Kompas TV Sebelumnya, Icha dilarikan ke puskesmas karena lemas akibat terus menerus muntah dan buang air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com