Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2017, 16:13 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Dari ratusan juta rupiah yang berhasil digasak, Elvira Rosa Setyowati alias Elsa, mahasiswi asal perguruan tinggi di Semarang ini hanya mendapatkan jatah Rp 500.000.

Sisa uang dan barang yang dicuri dinikmati Muhammad Umar alias Varo, seorang waria yang menjadi partner aksi kriminalnya. "Saya hanya dikasih uang Rp 500.000 saja," ujar Elsa kepada wartawan di Mapolresta Solo, Selasa (19/12/2017) siang.

Elsa dan Varo ditangkap polisi terkait kasus pencurian tas pengunjung di beberapa toko mewah di Kota Solo. Tak hanya itu, duo kriminal itu juga menjalankan aksinya di Pekalongan dan Sukoharjo.

Peran Elsa dalam kejahatan itu hanya eksekutor. Ia mengambil tas pengunjung atas perintah Varo. Sementara penunjuk lokasi dan sasaran pencurian sepenuhnya dikendalikan Varo.

"Saya hanya diajak Varo. Kemudian saya disuruh mengambil tas. Setelah itu saya kasih ke Varo dan kami bawa pergi," ungkap Elsa.

(Baca juga : Orang Dalam Jadi Sindikat Pencuri Parfum di Anak Perusahaan Garuda )

Menurut Elsa, aksi pencurian, pertama kali dilakoninya di kota kelahiran Presiden Jokowi itu. Selanjutnya, ia bersama Varo melancarkan aksinya di beberapa kota lainnya di Jawa Tengah.

Elsa mengaku, hubungannya dengan Varo hanya teman main. Dari hasil uang yang dikasih Varo, Elsa membeli baju dan celana pendek jeans serta untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi menyatakan, Elsa ditangkap setelah Varo diamankan Polres Sragen lantaran kedapatan mencuri tas pengunjung di salah satu toko emas di Kota Sragen.

Hasil pengembangan penyidikan, Varo mengaku selalu beraksi bersama Elsa. Dari keterangan Varo, polisi membekuk Elsa di Semarang.

Varo sendiri ditangkap setelah polisi mendapati kecocokan wajahnya di CCTV dengan salah satu video seorang waria yang ditilang polisi. Video itu menjadi viral lantaran sikap kemayu waria yang ditilang.

"Dari pengecekan penyidik, wajah yang ada di CCTV identik dengan wajah waria yang ada di video youtube, " pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com