Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Sebatang Kara yang Tinggal di Hutan Dapat Bantuan Pondok Beserta Isinya

Kompas.com - 17/12/2017, 10:08 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com - Kisah Hasamu (70), nenek sebatang kara yang bertahan hidup di tengah hutan di Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menuai simpati dari komunitas Paguyuban Sosial Warga Tionghoa di wilayah tersebut.

Pada Jumat (15/12/2017), mereka menyerahkan satu unit pondok beserta bantuan lainnya.

Nenek Hasamu terpaksa tinggal di hutan belantara lantaran rumah peninggalan almarhum suaminya dijual anak-anaknya tanpa sepengetahuan dirinya.

Selama bertahun-tahun, Nenek Hasamu kemudian memilih tinggal di hutan seorang diri sambil berkebun singkong dan menanam sayuran.

Hasil kebun itulah yang dimakan Hasamu, selain pemberian bantuan beras dari warga yang bersimpati.

Hasamu (70 tahun), nenek sebatangkara yang terpaksa makan singkong di hutan untuk bertahan hidup akhirnya dapat bantuan pondok beserta isinya.KOMPAS.Com Hasamu (70 tahun), nenek sebatangkara yang terpaksa makan singkong di hutan untuk bertahan hidup akhirnya dapat bantuan pondok beserta isinya.
Komunitas Paguyuban Sosial Warga Tionghoa (PSMTI) kemudian mendatangi pondok nenek Hasamu yang terbuat dari ranting kayu dan pelepah nipa.

Mereka menyerahkan uang tunai, pakaian sembako, serta perlengkapan dapur seperti kompor gas.

Selain itu, mereka menyerahkan satu unit pondokan berukuran 3 X 5 meter agar nenek Hasamu bisa hidup lebih baik.

Hasamu mengaku bahagia atas bantuan tersebut. Ia tak henti-hentinya mengucap syukur dan terima kasih kepada warga Tionghoa yang peduli dengan kondisi kehidupannya.

"Terima kasih, Nak, semoga Tuhan membalasnya yang lebih baik," tutur nenek Hasamu dalam bahasa Mandar.

Charly, Wakil Ketua PSMTI Cabang Mamuju mengaku sangat prihatin melihat kehidupan nenek Hasamau.

Ia kemudian berinisiatif menggalang dana bantuan bersama anggota PSMTI di Mamuju.

"Melihat kondisi kehidupannya yang sangat memprihatinkan membuat kami komunitas Tionghoa di Mamauju terpanggil untuk ikut membantu membangun pondok yang lebih layak untuk nenek Hasamu agar ia bisa tidur lebih nyenyak," ucap Charly.

Sebelumnya, gubuk yang ditinggali nenek Hasamu dibuat sendiri sejak tiga tahun lalu. Kondisinya sangat memprihatinkan.

Gubuk berukuran sekitar 2 X 3 meter ini hanya beratapkan daun nipa yang sudah bocor di sana sini.

Dindingnya terbuat dari pelepah nipa dan anyaman bambu yang juga sudah mulai lapuk.

Meski hidup susah, nenek Hasamu enggan mengemis atau tinggal di rumah warga yang bersedia menampungnya.

Ia mengaku tak ingin menjadi beban hidup orang lain meski dirinya sudah tak mampu untuk bekerja karena faktor usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com