Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma Tambah Pasokan Vaksin untuk Difteri

Kompas.com - 15/12/2017, 00:03 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Bio Farma menambah pasokan vaksin untuk difteri dan memastikan kebutuhan vaksin mengandung komponen difteri ini terpenuhi untuk program Outbreak Response Immunization (ORI) KLB Difteri yang akan dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pada Desember 2017, Januari 2018, dan Juli 2018.

Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin yang dibutuhkan untuk memutuskan penularan dan menurunkan jumlah kasus difteri ini terdiri dari vaksin DT, Td, dan DTP-HB-Hib.

“Kami akan mempersiapkan tambahan stok vaksin yang mengandung komponen difteri untuk ORI Desember 2017 sebanyak 35.000 vial vaksin DT 10ds dan 102.000 vial vaksi Td 10ds,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/12/2017).

“Sedangkan untuk tahun 2018, di luar pembelian rutin pemerintah untuk program imunisasi nasional, Bio Farma akan menambahkan pasokan vaksin yang mengandung komponen difteri masing–masing sebanyak 1.2 juta vial vaksin DT 10ds, 7 juta vial vaksin Td 10ds, dan 4 juta vial vaksin DTP-Hb-Hib,” imbuhnya.

Dengan begitu, total kebutuhan pemerintah untuk program ORI pada Desember 2017 sebanyak 130.000 vial vaksin DT 10ds, 760 vial vaksin Td, dan 1,4 juta vial vaksin DTP-Hb-Hib. Dari jumlah tersebut, terdapat tambahan vaksin dari Bio Farma masing–masing 35.000 vial vaksin DT 10ds dan 102.000 vial vaksi Td 10ds.

“Sedangkan untuk vaksin DTP-HB-Hib, stok pemerintah masih mencukupi,” ujar Bambang.

Baca juga: Menkes Tegaskan Difteri KLB Bukan Wabah

Dia menambahkan, untuk kebutuhan ORI tahun 2018, Bio Farma akan menyediakan vaksin DT 10ds sebanyak 1,2 juta vial, vaksin Td10 ds sebanyak 7 juta dosis dan DTP-Hb-Hib sebanyak 4,5 juta dosis. Jumlah tersebut di luar kebutuhan program Imunisasi rutin pemerintah.

Berkaitan dengan pengobatan pasien difteri yang menggunakan Anti Difteri Serum (ADS), Bio Farma akan memberikan bantuan untuk Kementerian Kesehatan sebanyak 700 vial yang diimpor dari India. Pengadaan ADS yang diimpor berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan kapasitas ADS produksi di Bio Farma sehingga kapasitas produksi belum dapat menghasilkan secara penuh.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan bahwa penyakit difteri masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Untuk itu, pemerintah telah melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan imunisasi melalui Outbreak Response Immunization (ORI).

Kompas TV Pasien dirawat di RSPI Sulianto Saroso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com