Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 21:08 WIB
Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Fatima Sanul (46), penderita tumor mata ganas dari wilayah Sambirampas, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, selama ini hidup sebatang kara.

Ibu ini menderita tumor ganas di mata kanannya sejak tahun 2012. Bermula dari tumor kecil, lama-kelamaan membesar. Berkat kepedulian seorang guru garis depan yang mengajar di wilayah itu dan perjuangannya menginformasikan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur pada November 2017, kini Fatima akan dioperasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Setelah memperoleh surat rujukan dari Puskesmas Watunggong dan dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai, hari ini Fatima diperiksa di RSCM oleh dokter ahli mata.

Khamdan, guru garis depan yang bertugas di SMPN 5 Sambirampas dan kini mendampingi Fatima di RSCM, saat dihubungi Kompas.com dari Flores, Kamis (14/12/2017), menjelaskan, Kamis pagi tadi Fatima yang didampinginya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, lalu dijemput oleh tim dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jakarta untuk dibawa ke RSCM.

“Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di RSCM dan selanjutnya akan dioperasi oleh dokter ahli mata. Kami terus memohon uluran tangan dari berbagai pihak untuk meringankan penderitaan dari Ibu Fatima, juga selama berada di Jakarta,” ujar Khamdan.

Baca juga: 7 Tahun Digerogoti Tumor Ganas, Janda Tua Ini Tak Pernah Berobat karena Miskin

Dia mengatakan, berkat bantuan media massa di Pulau Flores yang memublikasikan penderitaan Fatima, akhirnya ada kepedulian dari tim ACT untuk membantu pembiayaan operasi mata di RSCM. Dari pemberitaan itu juga datang perhatian dari Pemkab Manggarai Timur untuk membiayai pengobatan Fatima yang menderita selama lima tahun.

“Beruntung ada lembaga kemanusiaan dari Aksi Cepat Tanggap Jakarta yang siap membantu biaya untuk operasi di RSCM Jakarta Pusat,” ucap Khamdan.

Dia menjelaskan bahwa semua biaya operasi dan akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh tim kemanusiaan dari ACT, sedangkan biaya pasca-operasi selama lebih kurang enam bulan untuk penyembuhan akan ditanggung oleh Pemkab Manggarai Timur. 

Sementara itu, Ari, anggota tim ACT, mengungkapkan bahwa pengobatan Fatima akan memakan waktu cukup lama mengingat kondisi penyakitnya yang tergolong parah sehingga membutuhkan kesabaran.

Pasien akan ditangani oleh ahli spesialis bedah onkologi dari RSCM. Adapun pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada tim kemanusiaan ACT dan dokter agar melakukan yang terbaik.

Keluarga pun hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada tim ACT Jakarta dan Pemkab Manggarai Timur, serta berharap operasi berjalan dengan lancar dan Tuhan membalas kebaikan para donatur.

“Membiayai hidup di Jakarta selama enam bulan dalam masa perawatan membutuhkan uluran tangan dari sesama manusia untuk meringankan penderitaan dari Ibu Fatima sampai sembuh,” tutur Ari.

Kompas TV Seorang anak di Gorontalo menderita tumor di bagian ginjal dan kini membutuhkan biaya untuk operasi. Karena keterbatasan ekonomi, bayi berama Martin ini tak dapat berobat maksimal untuk mengobati tumor perut di bagian ginjalnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com