Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Saya Tak Kunjung Sembuh walau Sudah Berobat ke 43 Dukun..."

Kompas.com - 14/12/2017, 16:12 WIB
Markus Makur

Penulis


BORONG, KOMPAS.com - “Anak saya tak kunjung sembuh walaupun berobat ke 43 dukun dari berbagai daerah di Manggarai Timur, Flores, NTT.”

Itulah penuturan polos dan terus terang yang disampaikan oleh Yosep Ndoi, ayah dari Eduardus kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Ronggakoe, Kamis (7/12/2017).

Saat itu, Yosep Ndoi didampingi anak perempuannya, Sisilia Mbaghong, bersama dengan Lurah Ronggakoe, Erasmus Jalang, dan stafnya. Saat Kompas.com masuk ke ruang pertemuan kantor kelurahan itu, mereka sedang berkumpul sambil minum kopi dan makan pisang goreng sembari menunggu kedatangan anaknya yang sudah sembuh dari Panti Asuhan Renceng Mose Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Anaknya dijemput dan diantar oleh Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur.

Eduardus Leghu, begitu nama lengkapnya, pria berumur 51 tahun itu dipasung oleh keluarganya selama 14 tahun di rumahnya di Kampung Keros, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur. Ia mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2003.

“Memang saat anak saya merasa tenang, ia meminta saya dan saudaranya membuka pasungan. Tetapi, ketika ia kambuh, kami memasungnya lagi. Selama anak saya mengalami gangguan kejiwaan, ia selalu berada di dalam rumah, duduk diam,” ujar Yosep Ndoi.

Yosep menuturkan awal mula gangguan jiwa yang dialami anaknya. Suatu ketika Eduardus diganggu dan diejek oleh orang yang tak dikenalnya. Sesudah itu ia melempari rumah orang dan kendaraan umum yang lewat di jalan trans-Flores dari arah timur ke barat, baik dari Kabupaten Manggarai Timur maupun sebaliknya.

Melihat hal itu, Yosep dan keluarganya mengambil langkah untuk memasung Eduardus di dalam rumah. Ia tidak pernah memberontak. Ketika melihat orang banyak, ia tenang dan diam. Sebagai ayahnya, Yosep merasa prihatin dan ikut merasakan penderitaan anaknya yang dipasung. 

Berbagai upaya dan perjuangan telah dilakukan oleh keluarga, tetapi tidak membuahkan hasil. Berbagai saran dari keluarga dan tetangga telah mereka turuti, tetapi Eduardus tak kunjung sembuh.

“Saya tidak mengetahui apa penyebab ia sakit gangguan jiwa karena ia lulusan terbaik dari SMA Widya Bakti Ruteng. Saat di sekolah itu, ia mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ia anak yang terampil dan cerdas. Bahkan, ia menjadi tukang bangunan. Ada beberapa bangunan rumah yang dibangunnya setelah lulus SMA,” ujar Yosep.

Baca juga: Alami Gangguan Jiwa dan Dipasung 14 Tahun, Eduardus Akhirnya Sembuh

Secara terpisah, Sisilia Mbaghong, saudara perempuan Eduardus, bercerita kepada Kompas.com, Kamis (7/12/2017) di Kantor Kelurahan Ronggakoe.

“Informasi kesembuhan dari saudara saya memberikan kegembiraan kepada keluarga. Semalam saya tidak bisa tidur karena kuasa Tuhan terus terjadi dalam kehidupan ini. Saudara tua saya ini sudah dipasung 14 tahun, tetapi kini ia sembuh setelah dirawat di Panti Asuhan Renceng Mose Ruteng selama empat bulan. Ia dijemput oleh Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur dan dikawal oleh anggota kepolisian pada 8 Agustus lalu,” ucap Sisilia.

Saat Eduardus dirawat di panti asuhan tersebut, kata Sisilia, keluarga mengunjunginya setiap bulan. Pada bulan pertama, ia belum mengalami perubahan. Namun, perubahan mulai tampak pada bulan kedua, ketika ia menyapa keluarga dengan baik. Ia bertanya kepada ayahnya dan Sisilia tentang kapan bisa pulang.

Sisilia menuturkan, pada bulan ketiga, Eduardus menjemput keluarganya saat mereka tiba di pintu gerbang panti asuhan itu. Suatu hal yang membahagiakan bagi keluarganya. Ia juga selalu bertanya kapan bisa pulang. Keluarganya pun menjawab bahwa jika ia sudah sembuh maka bisa pulang ke rumah.

Hingga akhirnya tibalah kabar yang menggembirakan itu, Eduardus dinyatakan sembuh dan bisa pulang dengan dijemput oleh Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur.

“Saya bersyukur dan terus bersyukur atas kemurahan Tuhan yang terjadi dalam diri kakak saya,” ungkap Sisilia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com