Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tanjung: Satu-satunya Cara Selamatkan Golkar dengan Menggelar Munaslub

Kompas.com - 13/12/2017, 21:38 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, Partai Golkar saat ini dalam situasi yang berat setelah kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan Partai Golkar adalah dengan menggelar munaslub.

"Golkar memang dalam hari-hari ini mengalami suatu situasi yang sangat berat, terutama berkaitan dengan kasus yang dihadapi oleh Saudara Ketum Partai Golkar Setya Novanto," ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu (13/12/2017).

Menurut Akbar Tanjung, satu-satunya cara untuk mengatasi situasi berat yang dihadapi oleh Partai Golkar saat ini adalah dengan menggelar munaslub.

"Satu-satunya jalan untuk mengatasi situasi yang berat dihadapi Golkar pada hari ini adalah dengan menggelar musyawarah nasional luar biasa," kata Akbar.

Pada munaslub itu nantinya sekaligus akan menghasilkan seorang pemimpin baru Partai Golkar. Selain itu, dengan diadakannya munaslub maka akan memunculkan spirit baru yang berbeda dengan sebelumnya.

"Diharapkan menghasilkan pemimpin baru, sekaligus menghasilkan komitmen baru, tekad baru dan visi baru yang memperlihatkan berbeda dengan kepimpinan Golkar pada masa waktu yang lalu, terutama pada kepemimpinan Saudara Setya Novanto," ujarnya.

Baca juga: Akbar Tanjung Khawatir Golkar Kiamat Gara-gara Novanto

Munaslub perlu digelar, lanjutnya, karena Partai Golkar juga akan menghadapi agenda-agenda politik yang sangat penting. Pertama, agenda Pilkada 2018; kedua, agenda Pileg 2019 yang bersamaan dengan agenda pilpres.

Sebab, Golkar sebagai partai yang besar memiliki pengalaman cukup panjang, apalagi dalam era Orde Baru selalu sebagai pemenang dengan mayoritas tunggal. Pada era reformasi, walaupun mengalami berbagai tekanan di awal, tetapi Partai Golkar bisa menjadi pemenang. Setelah itu, terjadi tren penurunan di Partai Golkar.

"Penurunan yang sangat mengkhawatirkan pada agenda politik terakhir ini, karena itu penting dilakukan perubahan. Inilah tugas Golkar ke depan, melakukan berbagai perubahan-perubahan. Paling tidak dalam kurun waktu lima tahun terakhir diperbaiki untuk menghadapi agenda-agenda politik ke depan," ucapnya.

Perubahan yang terjadi, imbuhnya, diharapkan Partai Golkar bisa bangkit kembali meraih posisi yang signifikan dan diapresiasi oleh publik di agenda-agenda politik ke depan.

"Jika tidak ada langkah-langkah signifikan yang diambil oleh Golkar, bukan tidak mungkin akan terjadi penggerusan secara kontinu dan secara kesinambungan. Yang saya sangat takutkan, yaitu terjadi penggerusan sampai di bawah ambang batas. Itu kami tidak mau dan tidak inginkan," ujarnya.

Terkait calon ketua umum Golkar, imbuhnya, sudah ada beberapa tokoh yang muncul. Salah satunya yang paling menonjol beberapa hari ini adalah Airlangga Hartarto. Bahkan sudah banyak dukungan yang diberikan dari sejumlah DPD tingkat I dan II.

"Tetapi juga tentu yang lain punya peluang, misalnya disebut-sebut Mbak Titiek. Dari perspektif kepemimpinan, kegolkaran, dan pengalaman, tentu dia juga punya hak dan peluang," tuturnya.

Kompas TV Sejumlah pengurus DPD 1 Partai Golkar mendesak diadakannya Munaslub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com