MAMUJU, KOMPAS.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia Mamuju, Sulawesi Barat, menggeruduk kantor DPRD Sulbar, Rabu (13/12/2017).
Mahasiswa yang kecewa karena anggota DPRD Sulbar tidak berkantor dan hanya mendapati ruang komisi dan ruang sidang paripurna kosong, langsung menggelar aksi teatrikal. Mereka mengambil alih ruang sidang paripurna dan menggelar "rapat paripurna". Pendemo pun "menetapkan" Gubernur Sulbar terbukti menista Pancasila.
Kedatangan mahasiswa kedua kalinya ini untuk memperjelas tuntutannya terkait pencopotan Gubernur Sulbar Ali Baal Masda yang dinilai telah sengaja menista Pancasila.
Meski gubenur sudah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf bahwa dirinya tidak bermaksud mengubah susunan sila-sila Pancasila, namun para mahasiswa tetap menilai Gubernur Sulbar telah menistakan Pancasila.
“Kami kecewa terhadap kinerja DPRD Sulbar karena lamban dalam merespons kasus dugaan penistaan terhadap Pancasila. Hari in kami datang untuk kedua kalinya untuk menagih janji DPRD,” jelas Andi Negara, koordinator lapangan saat pimpin "rapat paripurna".
Baca juga : Akui Salah Baca Teks Pancasila, Gubernur Sulbar Usulkan Rombak Urutan Sila
Usai menggelar aksi teaterikal, para mahasiwa langsung keluar dari ruang sidang paripurna dan melanjutkan aksinya di lantai dasar kantor DPRD Sulbar.
Aksi mahasiswa yang menggeruduk kantor DPRD Sulbar tersebut membuat puluhan staf di sana kaget dan berhamburan keluar ruangan.
Baca juga : Viral, Video Gubernur Sulbar Salah Baca Teks Pancasila
Sebelumnya aksi mahasiswa ditemui dua anggota DPRD, dan kedua wakil rakyat itu menyatakan setuju dengan tuntutan mahasiswa, dan berjanji akan memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Namun kedatangan massa mahasiswa pekan lalu hanya ditemui 2 dari 45 anggota DPRD Sulbar.