Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mahasiswa Luka saat Bentrokan, Kantor Dinas Pertanian Dijaga Ketat

Kompas.com - 12/12/2017, 14:56 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijagat ketat anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kantor yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta itu dijaga puluhan personel Satpol PP, menyusul insiden bentrokan antara pegawai dengan sekelompok mahasiswa saat berunjuk rasa memperingati Hari Anti korupsi di kantor setempat, Senin (11/12/2017).

“Kita hanya berjaga-jaga saja, untuk mengantisipasi aksi serangan balik oleh para pendemo,” ujar Syaifudin, Kepala Bidang Pengawalan, Pengamanan dan Pengawasan Satpol PP, Selasa (12/12/2017).

Ia mengatakan, sebanyak lima mahasiswa terluka akibat saling serang dengan pegawai saat merangsek masuk ke dalam kantor Dinas Pertanian. Satu di antaranya dilarikan ke rumah sakit, seusai kejar-kejaran dengan pegawai.

“Ya, benar. Kemarin kita dapat informasi ada keributan. Setelah kita cek, ada lima korban terluka dalam insiden itu. Kantor dinas juga rusak. Kemungkinan mereka saling lempar batu,” tuturnya.

(Baca juga : Bentrok Antar-Kampung di Bangka Barat, Seorang Pemuda Tewas)

Syaifudin mengatakan tidak tahu pasti penyebab keributan tersebut. “Penyebabnya apa dan siapa yang memulai, kita enggak tau. Saat kejadian, kita sedang melakukan pengamanan kegiatan di luar,” ucapnya.

Saat ini, kondisi di depan kantor Dinas Pertanian terlihat berangsur normal. Meski demikian, Satpol PP tetap akan berjaga.

“Kita tetap melakukan pengamanan selama 24 jam. Kalau situasi sudah aman, anggota kita tarik ke markas,” tuturnya.

Ia menambahkan, aksi para demonstran akhir-akhir ini kerap bertindak anarkis. Untuk mencegahnya, ia mengusulkan penempatan personel Pol PP di masing-masing SKPD lingkup Pemda Bima.

“Karena saya melihat aksi demonstrasi berujung pada anarkis. Sebaiknya Personel Satpol PP ditempatkan tiap-tiap SKPD untuk berjaga. Tetapi, itu tergantung pimpinan kita,” pungkasnya.

Kompas TV Sebab selama ini, Jerusalem merupakan bagian dari pengawasan internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com