Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Gangguan Jiwa dan Dipasung 14 Tahun, Eduardus Akhirnya Sembuh

Kompas.com - 11/12/2017, 13:04 WIB
Markus Makur,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Kapan saya pulang? Pertanyaan itu disampaikan Eduardus Leghu (51), orang dengan gangguan jiwa dari Kampung Mbelar, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, yang dipasung selama kurang lebih 14 tahun di rumahnya.

Pertanyaan itu kerap dilontarkan Eduardus di teras dan pintu gerbang Panti Asuhan Renceng Mose, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, saat dijenguk saudarinya, Sisilia Mbaghong dan ayahnya, Yosep Ndoi di panti asuhan itu. Dia biasa dijenguk sebulan sekali.

Kini Eduardus sudah bisa diperbolehkan pulang. Dia dijemput ayah dan saudaranya serta pejabat Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Kamis (7/12/2107) pukul 12.00 Wita.

Didampingi Lurah Ronggakoe Erasmus Jalang bersama dengan stafnya, Yosep Nodi, ayah dari Eduardus Leghu, kepada Kompas.com menceritakan, semalam ia tidak bisa tidur ketika pihak kelurahan menginformasikan bahwa anaknya pulang dari Panti Asuhan Renceng Mose, Kamis (7/12/2017) karena dinyatakan sudah sembuh.

Rasa haru dan bahagia menyelimuti Yosep Ndoi. Sebab, anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan dan dipasung selama 14 tahun itu bisa sembuh.

"Puji dan syukur kepada Tuhan atas keajaiban yang terjadi dalam keluargaku," kata Yosep.

Ia tampak menahan air mata. Sesekali Yosep berdiri dan pindah duduk sambil menarik nafas panjang.

“Saya bersyukur karena kemurahan Tuhan melalui sesama untuk menyembuhkan anak saya yang mengalami gangguan kejiwaan. Selama 14 tahun saya ikut merasakan penderitaan anak saya ini,” katanya.

Baca juga : Ansori yang Bunuh Ibunya Pakai Cangkul Diduga Kuat Alami Gangguan Jiwa

Sekitar pukul 13.00 Wita, mobil Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur tiba di halaman kantor Kelurahan Ronggakoe. Eduardus Leghu bersama temannya, Paulus Laghang, didampingi kepala Seksi Jaminan Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur bersama stafnya turun dari mobil.

Di halaman kantor kelurahan itu, Eduardus sudah ditunggu Lurah Ronggakoe Erasmus Jalang. Ketika keduanya turun dari mobil, lurah menyambutnya dengan pelukan hangat.

Keduanya didampingi lurah masuk ke ruangan tamu kantor itu dan dipersilakan duduk. Semua orang termasuk keluarga yang berada di ruangan itu merasa heran dan takjub dengan kondisi keduanya yang sehat.

Eduardus saat itu memakai sweater dengan celana panjang. Sementara Paulus Laghang memakai baju kaos warna hitam dan celana panjang. Keduanya kelihatan sangat sehat dan sembuh.

"Kondisi keduanya sudah pulih dari gangguan kejiwaan,” tutur Lurah Erasmus.

Ritual adat

Selanjutnya mereka bersenda gurau dan mengobrol. Setelah selesai berbincang-bincang, tibalah saatnya dilakukan ritual adat, dalam bahasa lokal disebut "kepok". Ayam dan moke lokal disiapkan. Ini merupakan warisan leluhur orang Manggarai Timur.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com