Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Ulum, Bocah Berprestasi yang Hilang di Sungai Progo

Kompas.com - 08/12/2017, 07:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan terus menyisir setiap jengkal Sungai Progo baik darat maupun air. Namun sudah lebih dari 24 jam, pencarian Ulum Munafis (11) belum juga menemui titik terang.

Supriyanto (37), ayah korban, masih bertahan di bibir Sungai Progo, di Dusun Jati, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2017). Matanya nanar menatap hamparan sungai itu sembari sesekali lirih berdoa.

Di situlah, anak tunggalnya itu terakhir bermain air bersama teman-temannya sebelum kemudian hilang terbawa arus sungai. Ulum merupakan satu dari tiga korban yang dilaporkan hanyut di Sungai Progo, Rabu (6/12/2017) sore.

Satu korban ditemukan tewas bernama Ultan Arya Maheswara (11), warga Jalan Nanas 7, Perum Kalinegoro, Desa Kalinegoro.

Selain Ulum, seorang lagi bernama Muhammad Farhan Pratama (11) asal Dusun Kelipan, Desa Kalinegoro, juga masih dalam pencarian.

"Saya berdoa semoga anak saya segera ditemukan dalam kondisi apa pun," kata Supri kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis siang.

(Baca juga: Tiga Bocah Hanyut di Sungai Progo, 1 Tewas dan 2 Hilang)

Supriyanto bercerita, Ulum selalu pamit kepada ibunya jika hendak pergi kemana pun, termasuk ketika ingin bermain di Sungai Progo bersama teman-temannya. Ibu Ulum, Hapsari Nuraningtyas (35), juga sempat menyuapi Ulum dan mengajaknya ke rumah saudaranya.

"Pulang sekolah, Ulum makan didulang (disuapi) ibunya, lalu pamit mau main ke sungai. Ibunya sempat mencegahnya karena mau diajak ke rumah saudara di Tanjung, tapi Ulum enggak mau, sudah janjian sama teman-teman katanya," cerita Supri.

Bocah laki-laki itu pun pergi berjalan kaki bersama tujuh teman-teman sekolahnya ke sungai yang jaraknya cukup jauh sekitar 3 kilometer dari rumahnya. Sampai kemudian sang Ibu menerima kabar bahwa anaknya hanyut terbawa arus.

Supri sendiri masih berada di Semarang untuk bekerja saat itu. Kerabatnya menghubungi ponselnya berkali-kali tapi tak bisa. Rabu malam, kerabatnya baru bisa menghubungi ponselnya dan memintanya segera pulang tanpa memberitahu kejadian ini.

"Saya hanya disuruh pulang cepat. Sampai rumah baru diberitahu kejadian ini. Saya dan istri shock, tidak tahu mau berbuat apa. Istri menangis terus," tuturnya.

Siswa berprestasi

Supri ingat betul ketika Ulum memberi kabar bahwa dia akan mengikuti lomba Olimpiade Matematika mewakili sekolahnya, SD Negeri Kalinegoro, setelah ujian akhir sekolah (UAS). Ulum memang dikenal sebagai anak pandai.

Pelajaran Matematika adalah kegemarannya. Ulum beberapa kali juara lomba mata pelajaran tersebut mewakili sekolahnya.

"Dia bilang habis ujian semester mau dikirim sekolah untuk ikut lomba Olimpiade. Dia suka Matematika, beberapa ikut lomba dan juara. Tapi Tuhan berkata lain..." kenang Supri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com