Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik dan Kreatif, Masari Melukis di Medium Plastik Kresek

Kompas.com - 06/12/2017, 15:35 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Bagi Masari Arifin, penasaran adalah salah satu kunci untuk menemukan sesuatu yang baru. Akibat rasa penasaran itu, pelukis kelahiran Malang, 1 Maret 1967, itu telah sukses membuat lukisan dengan bahan plastik kresek, sebuah medium lukisan yang sebelumnya belum pernah ada.

"Mungkin ini bisa dikatakan temuan baru sebagai material seni," kata Masari di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) Kota Malang, Selasa (5/12/2017).

Kini, sebanyak 20 karya seni lukis dengan medium plastik kresek hasil kreasi Masari sedang dipamerkan di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) di Jalan Majapahit 3 Kota Malang. Mengangkat tema "Unconventional", pameran tunggal itu dibuka gratis selama satu minggu, mulai dari Sabtu (2/12/2017) hingga Sabtu (9/12/2017).

Bagi Masari, tidak mudah untuk menemukan medium baru dalam lukisan karyanya. Dia harus bereksperimen selama satu tahun sebelum akhirnya sukses membuat lukisan dengan medium plastik kresek.

"Dengan percobaan sekian bulan yang gagal terus, akhirnya saya menganalisis unsur dari plastik. Saya riset selama satu tahun. Intinya plastik bisa kawin enggak dengan kanvas," ujar dia.

Baca juga: Arimami Menyulap Tas Kresek Bekas menjadi Bermacam Aksesoris

Temuan baru dalam dunia lukis itu berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya, sepulang dari mendatangi sebuah undangan, Masari mendapat "berkat" yang terbungkus plastik kresek. Sesampainya di rumah, plastik kresek yang menjadi bungkus berkat itu tumpah oleh lilin.

Dari situ, ide kreatif Masari muncul. Ditambah dengan kepeduliannya terhadap plastik sebagai limbah yang sulit terurai, Masari lalu bereksperimen membuat lukisan dengan medium plastik kresek.

"Saya analisis beberapa macam karakter plastik sehingga saya menemukan respons atau bentuk yang bisa saya gunakan dalam lukisan saya," ucap Masari.

Seorang pengunjung sedang melihat salah satu karya lukisan dengan medium plastik kresek hasil kreasi Masari Arifin yang dipamerkan di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM), Selasa (5/12/2017).KOMPAS.com/Andi Hartik Seorang pengunjung sedang melihat salah satu karya lukisan dengan medium plastik kresek hasil kreasi Masari Arifin yang dipamerkan di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM), Selasa (5/12/2017).

Di awal memulai eksperimennya, Masari mencoba menyatukan plastik dengan kain kanvas, seperti mengawinkan cat air dengan kanvas dalam lukisan pada umumnya. Dari hasil percobaannya itu, Masari akhirnya mengambil kesimpulan bahwa plastik kresek bisa menyatu dengan kain kanvas. Dia lalu mencoba menggunakan berbagai karakteristik plastik yang selama ini ditemukannya.

"Ketika saya dalami apa itu kresek, ternyata punya nilai lebih sehingga saya sangat menyukai sekali kresek ini menjadi material lukisan saya," jelasnya.

Masari mengatakan, untuk menghasilkan sebuah lukisan, dia menggunakan alat pemanas sehingga plastik kresek itu mudah dibentuk dan menyatu dengan kanvas. Hasilnya, lukisan itu tidak jauh berbeda dari lukisan pada umumnya, yaitu abstrak dan lebih natural.

"Sebanyak 20 karya saya ini saya lakukan eksplorasinya dengan alat pemanas," ungkapnya.

Hinda Daningtyas, salah satu pengunjung, memuji hasil karya lukisan itu. Dia mengaku takjub pada lukisan dengan medium plastik kresek tersebut.

"Menurut aku, hasil karyanya artistik. Indah meski kita bisa nyata melihat dan langsung tahu kalau itu dari kresek," paparnya.

Kompas TV Di Kota Bandung kini ada sebuah kampung dengan bentuk cat warna warni, yang dinamakan Kampung Cibunut berwarna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com