Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Rebutan "Mic" untuk Nyanyi di Kondangan, Pemuda Ini Babak Belur

Kompas.com - 06/12/2017, 07:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Benediktus Takene, warga Desa Usapi Sonbai, Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya hingga babak belur oleh empat orang kerabatnya sendiri.

Kasubdit III Direskrimum Polda NTT Kompol Alexander Aplugi mengatakan, Benediktus dianiaya empat orang berinisial AT (35), AT (19), PD (24) dan MMB (23) tersebut gara-gara rebutan mikrofon untuk bernyanyi pada acara kondangan di rumah milik salah satu kerabat mereka yang lain.

Kejadian itu, lanjut Alexander, bermula saat acara berlanjut dari acara makan menjadi hiburan.

"Korban pun mengambil mic ingin bernyanyi. Saat yang sama, empat orang ini juga ingin bernyanyi sehingga mereka akhirnya rebutan mic," kata Alexander, Selasa (5/12/2017).

Karena rebutan, korban pun dikeroyok oleh empat pemuda itu hingga babak belur. Setelah itu, para pelaku pun langsung kabur.

(Baca juga: Rebutan Pacar, Seorang Pemuda di Timika Tewas Dikeroyok 8 Orang)

Benediktus mengalami luka di bagian kening, bibir, pipi dan dada. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Titus Uly.

Keluarga Benediktus yang tak terima langsung melaporkan kejadian itu ke Polda NTT. Usai menerima laporan, polisi melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

"Antara para pelaku dan korban tidak dalam keadaan mabuk saat kejadian. Mereka juga mengaku tidak ada dendam dan kejadian tersebut murni spontanitas," ucap Alexander.

Karena telah menganiaya korban lanjut Alexander, para pelaku dijerat pasal 170 ayat 1 dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com